Fimela.com, Jakarta Dalam rangka perayaan International Women's Day, Danone Indonesia sebagai perusahaan yang menaruh perhatian besar terhadap pemberdayaan perempuan, berkolaborasi dengan Stellar Women dan Indonesia Business Coalition for Women Empowerment (IBCWE) dalam program “Stellar Women Entrepreneurship Academy”.
Kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan serta kepemimpinan perempuan dalam berbisnis melalui rangkaian edukasi terkait hard skill dan soft skill, group mentoring, dan one-on-one mentoring dengan para praktisi bisnis. Kemampuan yang dibutuhkan oleh wirausaha perempuan di masa pandemi adalah keberanian berbicara, kemampuan komunikasi dan adaptasi.
Stellar Women Entrepreneurship Academy powered by Danone ini nantinya akan terdiri dari 6 kelas yang secara keseluruhan bertujuan untuk memberdayakan para perempuan yang menjadi pesertanya.
Advertisement
BACA JUGA
Sejalan dengan visi Danone yaitu One Planet One Health, para perempuan yang diberdayakan nantinya diharapkan mampu membangun dan menjalankan bisnis yang memberikan dampak positif bagi lingkungan maupun sosial yang berkelanjutan lewat aksinya. Program ini akan diawali dengan webinar yang turut menghadirkan para pembicara wanita dari berbagai instansi yang terlibat. Seperti Co-Founder Stellar Woman, Samira Shihab dan Executive Director Indonesia Business Coalition for Women Empowerment (IBCWE).
Eni Widiyanti dari Perwakilan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengatakan, “Ketimpangan gender berasal dari kesalahpahaman dalam konstruksi sosial dan budaya. Adanya perbedaan status, tanggung jawab, status dan fungsi laki-laki dan perempuan membuat adanya ketimpangan ini. Hal ini memberi pengertian kepada masyarakat, bahwa laki-laki selalu identik dengan pekerja utama dan perempuan adalah pekerja sampingan dan bahkan pekerja tak berbayar.” Eni menyampaikan perempuan selalu identik dengan pekerjaan rumah tangga dan mengurus anak.
Indikator pengukuran kesenjangan gender sendiri terlihat dari beberapa faktor yaitu Akses, Partisipasi, Kontrol dan Manfaat. Akses artinya peluang perempuan/ laki-laki untuk memperoleh sumber daya pembangunan. Partisipasi artinya menyertakan peluang yang sama antara perempuan dan laki-laki dalam proses pembangunan. Kontrol artinya memberikan kesamaan kewenangan antara perempuan dan laki-laki dalam pembangunan dan tentunya manfaatnya dirasakan kedua pihak.
Wirausaha perempuan sering menghadapi masalah dalam membina usaha kecilnya. Dwi Yulianti Faiz, Head Programmes UN Women Indonesia mengatakan ada beberapa hal yang menghambat industri usaha kecil dan menengah dari perempuan Indonesia. Topik ini sangat tepat untuk diangkat di bulan Maret yang mana bersamaan dengan International Women's Day.
“Usaha perempuan pada umumnya berorientasi pada kebutuhan bukan pertumbuhan sehingga tidak bisa mengakses bantuan dan belum memiliki strategi bertahan yang baik apalagi di masa pandemi. Lalu, akses pembiayaan usaha kecil menengah milik perempuan terbatas dan terhalang oleh informalitas perusahaan dan kepemilikan aset. UMK milik perempuan juga masih sedikit yang terlindungi badan hukum dan minimnya literasi digital dari perempuan Indonesia” jelas Dwi Yulianti.
Advertisement
Peningkatan peran perempuan sebagai pemimpin
Stereotipe terkait perempuan yang dinilai tidak memiliki cukup kapabilitas untuk menjadi pemimpin dapat menghambat mereka untuk membawa perubahan ke lingkungannya. Padahal, berdasarkan laporan Women in the Workplace 2020 oleh McKinsey menyatakan bahwa terjadi peningkatan peran perempuan sebagai pemimpin dalam bisnis sejak tahun 2015.
Berdasarkan data Global Entrepreneurship Monitor tahun 2015 terdapat 26% wirausaha perempuan atau sekitar 22 juta dari total 85 juta populasi perempuan usia produktif. Mengingat potensi pelaku industri usaha kecil dan menengah (UKM) perempuan di Indonesia cukup besar, keberanian dalam berbicara dan menunjukkan kepemimpinan bagi perempuan harus terus didorong.
Lewat program ini Danone Indonesia mendukung pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan lewat beberapa program yaitu Stella Women Entrepreneur Academy dan menjaga kebudayaan serta kebijakan sebagai perusahaan yang ramah akan perempuan.
“Kami berusaha mematahkan stereotip tentang perempuan dan membuktikan bahwa perempuan juga bisa memimpin perusahaan. Karena seorang pemimpin tidak dilihat dari gendernya saja tetapi dari karakter yang dimiliki,” tutup Vera Galuh Sugijanto selaku VP General Secretary Danone Indonesia.
Penulis : Adonia Bernike Anaya (Nia)