Fimela.com, Jakarta Tulisan kiriman Sahabat Fimela.
***
Oleh: D
Advertisement
Aku seorang perempuan yang berusia 21 tahun. Cinta? Ah, aku rasa semua perempuan pasti akan merasakan ini tentunya dengan proses dan akhir yang berbeda-beda. Apakah kalian pernah merasakan cinta yang dirasakan sendirian? Apa yang kalian rasakan bahagia atau sakit?
Yang aku rasakan sendiri saat ini cinta sendirian. Aku mengenalnya sudah dua tahun belakangan ini. Ya dia teman kuliahku dan kami pun sering bersama. Aku sendiri juga tak pernah tahu pasti kapan perasaan ini ada dan semakin tumbuh seiring berjalannya waktu.
BACA JUGA
Aku jatuh sedalam-dalamnya hingga rasanya sangat sakit. Dan diam-diam aku semakin berharap pada bayangan semu. Kenyamanan itu semakin membuatku hancur perlahan dan lagi-lagi aku sendirian, terjebak dalam delusi yang tanpa sengaja aku ciptakan. Aku ingin pergi dari semua ini, aku ingin hentikan semua ini tapi mengapa rasanya sangat sulit? Dengan bodohnya aku mengakui bahwa aku mencintainya.
Kerap aku bertanya pada diriku sendiri aku ini sebenarnya kenapa?
Kenapa selalu berakhir seperti ini?
Advertisement
Mencintai tapi Rasanya Sakit Sekali
Aku memang mencintainya, tapi aku cukup sadar diri aku ini siapa? Aku cukup tahu diri, aku tak pantas untuk siapa-siapa termasuk untuknya. Dan aku pun tak tahu setiap hari kenapa perasaan ini semakin tumbuh.
Mungkin dia sendiri telah menyadari perasaanku yang sesungguhnya, tapi di sini aku seperti orang bodoh yang tak tahu apa-apa tentang perasaannya. Memang benar terkadang takdir begitu mudahnya mempermainkan kita dan sekarang aku percaya itu.
Dia sering curhat dan cerita banyak hal termasuk tentang kisah asmaranya, dan sangat dengan baik aku mendengarkannya tak hanya sekali aku berikan solusi. Lagi-lagi dengan baik aku menyimpan rapi perasaan ini biarlah aku yang sakit, asal aku tetap bisa melihat senyumnya aku rasa itu sudah cukup.
Aku tahu dia juga banyak menyimpan luka di balik tatapan teduhnya aku tahu semua itu. Terkadang di balik tawanya ada suara hampa dan aku mampu mendengarnya. Aku tahu selama ini dia menyimpan semuanya sendirian.
Terkadang aku sangat ingin mengatakan, "I wanna to be your healer" tapi bibirku seolah kelu, dan aku pun takut dia menertawakan niatku pada akhirnya. Aku tak pernah berambisi untuk memilikinya. Tapi kenapa saat dia menceritakan sosok lain terhadapku dadaku rasanya sesak mataku mulai memanas kenapa? Seperti ada rasa tak rela, entahlah. Ungkapkan atau hentikan?
#ElevateWomen