Fimela.com, Jakarta Kita semua pernah punya pengalaman atau kisah tentang cinta. Kita pun bisa memaknai arti cinta berdasarkan semua cerita yang pernah kita miliki sendiri. Ada tawa, air mata, kebahagiaan, kesedihan, dan berbagai suka duka yang mewarnai cinta. Kisah Sahabat Fimela yang diikutsertakan dalam Lomba Share Your Stories Februari 2021: Seribu Kali Cinta ini menghadirkan sesuatu yang baru tentang cinta. Semoga ada inspirasi atau pelajaran berharga yang bisa dipetik dari tulisan ini.
BACA JUGA
Advertisement
***
Oleh: Karolina Br. Ketaren
Era digital dengan berbagai kecanggihannya mempertemukan kita dengan banyak hal yang tidak terduga. Pertemuan dengan seseorang adalah salah satunya. Itulah yang saya alami tahun 2016.
Siapa menyangka, suatu aplikasi chatting berbasis teks akhirnya menjadi awal pertemuan saya dengannya. Pria yang kini selalu saya panggil "Meng" karena kumis yang dia pertahankan. Seorang teman maya yang akhirnya menjadi salah satu bagian yang penting dalam cerita hidup saya.
Sebelum bertemu, kami telah menyadari keunikan masing-masing. Dia menjadi teman bertukar pikiran yang baik, dengan banyak pemikiran unik. Saya tidak pernah bosan mendengar suaranya yang merdu mirip penyanyi Jazz di cafe.
Setiap dering telepon jadi satu hal paling ditunggu ketika malam datang. Mungkin orang lain akan bilang bagaimana tertarik dengan orang yang belum pernah kamu temui sebelumnya. Gila rasanya, namun itulah yang terjadi. Saya pun enggan untuk mencari tahu orang tersebut secara lebih jauh, karena berpikir dia hanya akan menjadi sebuah kisah maya semata.
Bukanlah tanpa risiko untuk bertemu seseorang di dunia maya dan berlanjut ke dunia nyata. Ini membuat saya harus bersiap dengan banyak kejutan. Tentu semua orang menjaga privasi dan data pribadi mereka pada awalnya. Meskipun begitu, akhirnya kami memutuskan saling jujur dan mengenalkan diri yang sebenarnya.
Banyak jelas perbedaan yang akhirnya kami temukan. Perbedaan usia, kenyataannya dia lebih muda setahun dari saya. Perbedaan lingkungan kerja, dia bekerja pada ranah teknik sipil dan saya yang di dunia seni dan hiburan. Juga perbedaan keyakinan yang kami anut.
Mungkin, kebanyakan orang akan memutuskan berpisah, apalagi dengan perbedaan keyakinan. Namun, kami menjadi dua orang yang juga antusias satu sama lain dengan banyak perbedaan itu. Tak jarang juga orang yang terkadang menjadi posesif dengan kecurigaan berlebih terhadap dunia kerja pasangan wanitanya. Namun, Si Meng ini berbeda.
Ketika saya bekerja di luar kota yang mengharuskan saya bekerja dengan mayoritas pria, dia berusaha untuk cemburu dalam batas yang wajar. Bahkan terkadang menjadi salah satu bercandaan kami. Banyak terkadang orang yang menghendaki kesamaan, dengan alasan agar tidak usah banyak beradaptasi. Namun, bukankah hal yang membosankan jika semua banyak kesamaan seperti layaknya anak kembar?
Advertisement
Tetap Bersama
Bersama, kami saling berbagi dunia dan mengenalkannya. Berusaha memasuki sesuatu yang asing namun menyenangkan untuk diketahui. Misal ketika dia dihadapkan dengan sekelumit pekerjaan menumpuk, istirahat sejenak dan mengunjungi acara musik atau pameran seni dengan saya jadi satu jeda untuknya sebelum kembali bekerja.
Dia yang sebenarnya agak pendiam pun tidak pernah mengeluh untuk menjawab aneka rasa penasaran saya tentang dunia konstruksi. Bahkan, hal aneh yang ingin saya lakukan seperti datang ke sebuah pusat perbelanjaan hanya untuk berkeliling dengan motor mengitari parkiran berbentuk spiral, dia ikuti.
Jika dihadapkan dengan banyak perbedaan, banyak orang yang akhirnya berpisah. Perbedaan sudut pandang misal, salah satunya tidak menerima beda pendapat. Tidak selalu adanya waktu yang tersedia untuk bersama. Merasa tidak ada kecocokan karena tidak saling paham akan bidang yang digeluti pasangan. Atau cenderung memaksakan kehendak atas harusnya menarik satu sama lain dalam kesamaan keyakinan. Saya dengannya tidak seperti itu, dengan berbagai hal yang berbeda ternyata kami bisa saling menikmati fase kebersamaan itu.
Hingga tulisan ini saya buat di tahun 2021 ini, kisah kasih kami masih berlanjut. Bahkan saya masih tidak menyangka akan bertahan sampai detik ini. Dulu saya hanya mampu bertahan dalam sebuah hubungan maksimal 9 bulan saja. Sebelumnya, saya selalu ada alasan untuk memutuskan sebuah perpisahan. Namun, kali ini saya tidak bisa menemukan alasan itu.
Yang ada hanya banyak alasan mengapa kami menjaga hubungan ini. Kami sama-sama menemukan orang yang bisa menerima perbedaan dan tidak menyerah dengan masalah apa pun, dan mencoba dengan baik melewatinya.
#ElevateWomen