Fimela.com, Jakarta Kita semua pernah punya pengalaman atau kisah tentang cinta. Kita pun bisa memaknai arti cinta berdasarkan semua cerita yang pernah kita miliki sendiri. Ada tawa, air mata, kebahagiaan, kesedihan, dan berbagai suka duka yang mewarnai cinta. Kisah Sahabat Fimela yang diikutsertakan dalam Lomba Share Your Stories Februari 2021: Seribu Kali Cinta ini menghadirkan sesuatu yang baru tentang cinta. Semoga ada inspirasi atau pelajaran berharga yang bisa dipetik dari tulisan ini.
BACA JUGA
Advertisement
***
Oleh: Yani Sardini
Cinta itu terkadang datang tak terduga. Buat saya perlu waktu agar bisa menemukan seseorang yang pas untuk dijadikan pasangan hidup. Cinta pertama ada saat masa SMA, 8 bulan masa pacaran. Namun butuh waktu 2 tahun untuk bisa move on. Ternyata memang tidak gampang melupakan cinta pertama. Itu pun saya dipaksa oleh teman untuk mencari seseorang untuk dapat mengalihkan perhatian dari mantan.
Waktu berjalan saya mulai coba mencari seseorang agar saya tidak memikirkan mantan, pada akhirnya saya mencoba menyukai seseorang tanpa disukai. Terdengar aneh kan, ya begitulah. Hanya untuk mengalihkan perhatian saja. Seiring berjalannya waktu saya dikenalkan dengan seseorang dan mulai membuka hati. Sekitar dua tahun delapan bulan masa pacaran kami dan putus karena suatu hal yang saya merasa tidak nyaman.
Sampai di situ saya mulai sibuk kerja, tanpa pacaran. Tiba-tiba dikenalkan oleh teman kerja dengan seseorang. Awal ketemu saya memang tidak sreg, karena orangnya cool banget. Akhirnya hubungan kami hanya lewat saja.
Berjalan waktu ada beberapa orang yang dikenalkan oleh kakak-kakak saya. Namun hubungan kami tidak serius, hanya main ke rumah, ngobrol. Pernah ada juga teman kuliah yang tiba-tiba dekat, yang secara tidak sengaja dulu saya sempat suka.
Advertisement
Seseorang yang Baru
Menjalani hubungan dengan dia sebentar dan dia sempat bicara serius dengan keluarga, tapi kenyataannya nol. Ada banyak harapan saya dengan dia, ya lagi-lagi namanya belum berjodoh.
Banyak orang yang saya kenal, tapi tidak ada yang serius. Mereka datang dan pergi begitu saja, hanya doa yang selalu saya panjatkan agar diberi yang terbaik. Sedih ya sudah pasti sedih, berbanding terbalik dengan kakak perempuan saya yang hanya membutuhkan satu orang laki-laki yang akhirnya menjadi pendamping hidupnya.
Waktu terus berjalan, saya sibuk dengan komunitas untuk mengalihkan pikiran saya terhadap jodoh. Bertemu dengan orang baru dan berbagi cerita. Sampai akhirnya seseorang yang dikenalkan teman kantor pun datang kembali. Berkomunikasi kembali dengannya, bercerita-cerita kembali. Dia mengatakan ingin menjalani hubungan serius dengan saya.
Mulai di hari itu saya hanya bisa memanjatkan doa pada-Nya agar dilancarkan bila memang dia jodoh terbaik saya. Berjalan waktu, hanya dalam waktu kurang dari satu tahun kami menikah.
Itulah cerita rumit tentang cinta saya yang mungkin bisa dijadikan inspirasi. Walaupun butuh waktu lama dan butuh bertemu dengan beberapa orang untuk bisa menemukan pasangan hidup, saya tetap optimis dan menjalani hidup dan mencari kesibukan-kesibukan agar kita tidak terlalu pusing memikirkannya.
Bila diperlukan mengalihkan perhatian terhadap seseorang yang ingin dilupakan. Lakukan saja, karena hanya dengan cara itu kita bisa melupakannya.
#ElevateWomen