Fimela.com, Jakarta Susu sapi memiliki banyak manfaat bagi perkembangan tubuh anak serta membantu memenuhi kebutuhan nutrisi harian. Kebutuhan protein, kalsium, dan sejumlah mineral penting lainnya bisa terpenuhi dengan mengonsumsi susu sapi.
Namun tahukah kamu jika susu sapi bisa mengalami mutasi genetik yang berdampak pada masalah kesehatan? Dalam sebuah kesempatan, Profesor Keith Woodford yang merupakan Profesor Kehormatan Sistem Agri-Food dari Lincoln Univeristy menjelaskan hal ini disebabkan karena tidak semua sapi bisa menghasilkan susu sapi yang sama.
Advertisement
BACA JUGA
Profesor Keith pun menjelaskan lebih detail bahwa semua jenis susu sapi yang diproduksi awalnya merupakan susu sapi tipe A2. Tipe A2 ini sendiri merupakan karakteristik beta kasein yang ada di dalam susu. Beta kasein ini menjadi jenis protein penting yang terdapat pada semua susu mamalia.
Lebih lanjut, susu sapi tipe A2 memiliki sifat mudah dicerna karena terdiri dari 100% beta kasein A2. Ia juga dapat mengurangi risiko penyakit serius, serta meningkatkan daya tahan tubuh.
Advertisement
Bahaya susu sapi A1
Namun belakangan, Profesor Keith melihat bahwa terjadi mutasi genetika sapi yang membuat munculnya sapi A1 yang bisa menghasilkan dua jenis susu sapi. Yakni susu sapi tipe A1 dengan beta kasein A1 dan susu sapi tipe A2 dengan beta kasein A2. Lantas, apa yang membedakan A1 dan A2?
Menurut Profesor Keith menyebut bahwa beta kasein A1 dicerna secara berbeda oleh tubuh dibanding beta kasien A2.
"A1 di pencernaan melepaskan peptide yang membuat rasa tidak enak di percernaan pada jangka pendek. Jangka panjang, ia bisa mengakibatkan kondisi kesehatan seperti penyakit jantung, diabetes tipe 1, dan autoimun," ungkap Profesor Keith.
Beta kasein A1 melepaskan fragmen yang disebut BCM-7. BCM-7 inilah yang menyebabkan rasa kembung dan sakit perut. Bahkan kebanyakan orang yang dianggap mengalami intoleransi laktosa bisa jadi hal ini karena intoleransi terhadap beta kasein 1.
Lebih cermat memilih susu
Dalam jangka panjang, BCM-7 dapat menyebakan peradangan serius di saluran pencernaan dan organ dalam lainnya. Jika peradangan terjadi terus menerus, bisa mengarah kepada autoimun.
Dengan demikian, Profesor Keith menyimpulkan bahwa susu sapi A2 lebih baik dari A1. Sementara, industri susu selama ini menggunakan susu sapi A1 sebagai bahan baku produk yang mereka hasilkan. Masyarakat pun diminta untuk lebih cermat dalam memilih susu sapi untuk dikonsumsi dengan membaca keterangan yang ada dalam kemasan.
Meski sempat menjadi kontroversial, susu sapi A2 kini banyak dilirik oleh para produsen susu global. Mereka kini telah mengakui kelebihan manfaat dari susu sapi A2 dan mulai memperhatikan jenis sapi yang dirawat untuk menghasilkan susu sapi A2. Susu sapi A2 ini sendiri tidak hanya diproduksi dalam bentuk susu segar, melainkan juga memproduksinya dalam berbagai jenis produk susu.
Selain dalam bentuk kemasan susu sapi, beta kasein A2 sepenuhnya dapat ditemukan pada ASI. Riset menyebut ASI mengandung 100% beta kasein A2 tanpa ada campuran beta kasein A1 sama sekali. Sehingga ia tidak menimbulkan masalah pada bayi. Justru, ia meningkatkan daya tahan tubuh bayi yang dinilai cukup rentan terhadap penyakit.
Advertisement
Simak video berikut ini
#Elevate Women