Fimela.com, Jakarta Jika bisa dibedakan mungkin ada dua jenis orang di dunia ini, yang romantis dan yang tidak romantis. Meski beberapa orang yang senang diperlkukan romantis dan ada juga yang justru merasa risih. Namun tahukah kamu, bahwa ternyata sikap romantis seseorang juga bisa menentukan seberapa baik kesehatan tubuh dan jiwanya?
BACA JUGA
Advertisement
Penelitian yang dilakukan oleh Kory Floyd dan diterbitkan dalam jurnal Communication Quarterly tahun 2002 menemukan bahwa menjadi sosok yang romantis dan mudah menunjukkan rasa cinta membuat orang tersebut memiliki kadar stres dan depresi yang rendah.
Floyd mengatakan bahwa orang yang mudah menunjukkan cinta atau sangat penyayang cenderung memiliki kesehatan mental yang lebih baik dan memiliki kadar stres yang lebih sedikit. Mereka juga mampu mengatasi dan menghadapi stres dengan lebih baik dibanding orang lain yang tidak terbiasa menunjukkan rasa cintanya.
Advertisement
Orang romantis punya mental yang lebih sehat
Meski demikian, bukan berarti seseorang yan tidak romantis tidak bisa berubah dan mendapatkan manfaat kesehatan sama sekali karena dirinya tidak 'sepenyayang' orang lain.
Penelitian ini menunjukkan bahwa uniknya orang-orang yang secara alami tidak romantis atau tidak biasa menunjukkan cinta juga bisa mengambil manfaat kesehatan jika melakukan komunikasi dengan penuh kasih sayang sesekali dengan orang-orang di sekitarnya.
Orang yang tidak romantis tidak harus menunjukkan aksi besar dan di luar kebiasaan seperti mengatakan "aku cinta kamu", memuji dengan kata-kata manis, memberi bunga, mengajak kencan di restoran mahal atau menggendong pasangan saat lelah. Cukup dengan membiasakan bicara dengan kata-kata yang menunjukkan kepedulian dan perhatian.
Hal ini tentu butuh pembiasaan, karena tidak terbiasa menunjukkan rasa cinta membuat seseorang jadi lebih canggung. Nah, kira-kira kamu termasuk orang yang seperti apa, Sahabat Fimela?
#ElevateWoman with Fimela