Fimela.com, Jakarta "Saat kamu mencapai usia matang untuk menikah di India, semua orang menyuruhmu untuk menikah! Tidak terkecuali orangtua dan keluargaku yang ikut meyakinkanku untuk segera menikah. Tapi, aku bertahan pada keputusanku untuk tidak menikah sebab pekerjaanku adalah cinta pertamaku," tulis Anjani (bukan nama sebenarnya) di laman timesofindia.indiatimes.com menceritakan kisahnya.
Anjani merupakan perempuan karier yang sukses. Pada usia 28 tahun, dia adalah seorang pengacara sukses dengan penghasilan yang luar biasa. Semua orang bangga padanya. Dirinya pun bangga pada pencapaiannya itu karena dia selalu mendedikasikan waktunya untuk pekerjaannya. Dia lebih memilih fokus pada pekerjaannya dan membuat pencapaian lebih tinggi. Sehingga tidak ada waktu untuk memikirkan cinta. Sampai kemudian ketika ia mencapai usia 30 tahun, orangtua dan keluarganya mulai makin mendesaknya untuk segera menikah.
Advertisement
BACA JUGA
Advertisement
Pertemuan Berkesan di Usia 35 Tahun
Setelah menginjak usia 30 tahun, Anjani terus didesak untuk menikah. Bahkan dia terpaksa menemui pria-pria yang dijodohkan padanya tapi tak ada yang benar-benar memikat hatinya. Lima tahun berjalan dengan berbagai suka dukanya. Dia tak merasa sedih ketika melihat perempuan lain sudah menikah dan punya anak. Bahkan dia merasa romansa dan cinta memang tidak untuknya.
"Dua bulan setelah ulang tahunku yang ke-35, aku terbang ke San Fransisco untuk perjalanan bisnis menemani klienku. Ada seminar lama yang megah dan kebahagiaanku berada di puncak. Aku sudah lama ingin menjadi bagian itu. Tak pernah kubayangkan hidupku berubah pada acara seminar itu," papar Anjani.
Untuk pertama kalinya dalam hidupnya, Anjani tertarik pada seorang pria di seminar itu. Pria tersebut punya aura yang sangat kuat, bahkan sangat tampan. Anjani terus memperhatikannya dan pria tersebut menyadarinya.
Setelah acara seminar berakhir, pria itu menemui Anjani. Karuan saja Anjani terkejut. Pria itu memuji pekerjaan Anjani dan Anjani tiba-tiba berbicara gagap karena saking gugupnya berhadapan dengan pria tersebut.
Pria itu kemudian mengajak Anjani untuk minum bersama. Rupanya pria tersebut berasal dari Bangalore dan merupakan seorang taipan bisnis yang kaya. Anjani dan pria itu membicarakan banyak hal, mulai dari pekerjaan hingga saling bercanda satu sama lain.Â
Menikah di Waktu yang Tepat
Setelah pertemuan di seminar tersebut, Anjani dan pria itu masih saling berkomunikasi ketika kembali ke India. "Aku bahagia menerima panggilan telepon dan bungnya di kantorku dan untuk pertama kalinya aku merasa sangat ingin punya pria yang mencintaiku," papar Anjani.
Anjani pun menggali informasi lebih dalam tentang pria tersebut. Dan ternyata memang pria itu belum menikah dan selama ini fokus menjalankan bisnisnya. Anjani dan pria tersebut sering bepergian bersama dan menghabiskan banyak waktu bersama.
Setahun kemudian, pria itu datang ke kantornya. Anjani menyambutnya dengan pelukan hangat dan bertanya kapan dia tiba di Delhi. Baru satu jam yang lalu, jawabnya. Pria tersebut tampak lebih gugup dari biasanya. Ternyata ia datang untuk melamar Anjani.
Air mata haru dan bahagia pun mengalir di pipi Anjani. Tak pernah terbayangkan mendapat lamaran dari seorang pria bisa membuatnya sebahagia ini. Setelah bertemu dengan keluarga masing-masing, Anjani pun menikah dengan pria yang dicintainya itu.
Tak ada cinta yang datang terlalu cepat atau terlalu lambat. Cinta yang indah akan hadir di waktu yang paling tepat. Bisa jadi jodoh yang selama ini kita nantikan akan hadir saat kita dan dirinya sudah sama-sama matang dan sukses. Sehingga bisa menjalin hubungan dan membangun pernikahan yang lebih kokoh ke depannya.
#ElevateWomen