Fimela.com, Jakarta Tak bisa dipungkiri, hubungan cinta yang sehat menjadi kunci langgengnya suatu hubungan. Pacaran sehat sendiri menjadi sebutan untuk menggambarkan hubungan yang saling menghargai dan suportif satu sama lain.
Menjalin hubungan cinta yang sehat terbukti dapat meningkatkan kebahagiaan, kesehatan, dan mengurangi stres. Dilansir Very Well Mind, dalam sebuah penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang memiliki hubungan asmara yang sehat memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit kardiovaskular.
Namun, kini banyak pasangan yang tak menyadari bahwa mereka sedang menjalani hubungan yang toxic. Padahal, hubungan yang tidak aman tersebut akan membuat seseorang mengalami masalah kepercayaan diri, sulit berkembang, hingga menderita gangguan mental.
Advertisement
"Mereka mungkin akan menderita gangguan kesehatan yang tidak terdiagnosis, seperti depresi, kecemasan, bipolar, gangguan makan, hingga trauma." kata Kristen Fuller, seorang dokter keluarga yang berbasis di California, dikutip dari Time.
Lantas bagaimana cara mewujudkan hubungan cinta yang sehat? dilansir Healthline dan Medical News Today, berikut ini 5 cara menjalin pacaran yang sehat.
BACA JUGA
1. Saling terbuka
Pacaran yang sehat dapat diwujudkan jika komunikasi antara kamu dan pasangan dilakukan secara terbuka. Sebab, pacaran yang sehat ditandai dengan adanya keberanian untuk membahas apapun dengan pasangan. Baik itu soal pekerjaan, masalah kesehatan, hingga keuangan.
Sekalipun mendapati perbedaan pendapat, mereka akan saling mendengarkan tanpa menghakimi kemudian membagikan perspektif mereka. Karena itu, jika kamu dan pasangan menginginkan hubungan yang sehat, cobalah saling terbuka mulai dari sekarang.
2. Bangun kepercayaan
Kepercayaan diibaratkan sebagai fondasi kuat dalam suatu hubungan yang sehat. Rasa percaya ini tidak hanya soal kejujuran dalam hubungan, tetapi juga tentang rasa aman dan nyaman yang membuat seseorang merasa yakin tidak akan disakiti secara fisik atau emosional.
Rasa percaya biasanya akan tumbuh seiring pasangan berperilaku baik dan bisa diandalkan. Dengan adanya rasa percaya, juga akan mendorong dan menghormati pilihan satu sama lain.
3. Luangkan waktu untuk kegiatan pasangan
Ciri hubungan cinta yang sehat lainnya ialah ketika kamu mampu menciptakan momen yang menyenangkan bersama pasangan. Pasalnya, dalam sebuah penelitian disebutkan, bahwa pasangan yang berpartisipasi dalam aktivitas menyenangkan bersama akan meningkatkan kualitas kehidupan cinta yang lebih baik dan membuat hubungan menjadi lebih awet.
Hal ini disebabkan, adanya peningkatan hormon oksitosin atau yang disebut "hormon cinta" yang memainkan peran penting dalam perilaku ikatan. Selain itu, para peneliti juga menambahkan bahwa pasangan yang menciptakan aktivitas baru di luar rumah, melihat peningkatan "hormon cinta" yang lebih besar daripada mereka yang bermain di rumah.
Advertisement
4. Jangan lewatkan momen
Kebanyakan orang dalam hubungan yang sehat selalu memprioritaskan untuk menghabiskan waktu bersama. Tetapi faktanya, Anda juga perlu lho ruang dan waktu pribadi kamu sendiri.
Tak perlu khawatir hubungan akan memburuk setelah menghabiskan waktu secara terpisah. Sebab, momen ini justru dapat meningkatkan kualitas hubungan. “Hubungan yang sehat itu seperti menghirup lalu menghembuskan napas.” kata Alex Psaila, supervisor klinis di Relate North dan South West Sussex.
Luangkanlah waktu untuk sendiri-sendiri. Di momen "me time" ini kamu bisa melakukan berbagai kegiatan positif baik itu bersantai sendirian, menekuni hobi, atau sekedar bertemu teman dan keluarga.
5. Tunjukkan perhatian dan penghargaan
Pada awal pacaran, biasanya banyak orang yang saling menghujani dengan kasih sayang dan kata-kata pujian. Namun seiring berjalannya waktu, banyak orang yang lupa menunjukkan kekaguman yang sama seperti yang pernah mereka lakukan.
Padahal, menurut sebuah penelitian pada tahun 2017, salah satu alasan utama pasangan yang telah lama pacaran berpisah adalah salah satu pasangan tersebut tidak lagi menunjukkan kasih sayang dan perhatian yang cukup kepada pasangannya.
Sementara dalam sebuah penelitian tahun 2018 yang dilakukan pada pasangan muda yang berusia 18 hingga 29 tahun menemukan bahwa perhatian dan pujian yang diberikan pasangannya dapat memberikan kepuasan hubungan yang lebih besar.
Penulis: Hilda