Fimela.com, Jakarta Tidak semua pernikahan bisa dijalani dengan mudah. Mengingat sebuah pernikahan menyatukan dua keluarga, maka akan ada orang-orang baru yang akan hadir dalam hidup setelah menikah, seperti orangtua pasangan yang menjadi mertua kita. Tapi bagaimana jadinya bila sebuah percerain terjadi karena penyebabnya berasal dari ibu mertua?
Diana Park melalui laman scarymommy.com membagikan kisah rumah tangganya yang berujung perceraian. Semua bermula dari sikap ibu mertuanya yang kurang baik. Pada suatu hari, Diana sedang menyuapi anak laki-lakinya yang berusia 9 bulan. Saat itu, anaknya tidak suka wortel dan terus meludahkannya. Ibu mertua yang melihatnya langsung menceramahinya.
Advertisement
BACA JUGA
"Aku tak paham kenapa kamu punya banyak masalah. Tidur jadi masalah. Makan jadi masalah. Anak-anakku mudah makan, tidur, dan patuh," kata ibu mertua pada Sally. "Jadi mereka sama saja dengan robot, begitu? Di mana aku bisa dapat satu yang seperti itu?" sahut Diana.
Setelah mendengar ucapan Diana, ibu mertuanya langsung mengatakan banyak hal. Katanya, selama ini, dengan empat anak, ibu mertuanya selalu melakukan segalanya. Ibu mertuanya mengatakan semua hal yang terjadi di rumah adalah tanggung jawabnya dan semua dilakukannya sendiri, sementara suaminya bekerja di luar.
Sebenarnya bukan hal baru bagi Diana melihat ibu mertunya bersikap seperti itu. Ibu mertuanya selalu memberikan kesan seakan Diana harus bisa melakukan segalanya di rumah sama seperti dirinya dulu. Ibu mertuanya seolah ingin Diana tidak memberatkan putranya direpotkan dalam mengurus anak. Suami Diana sebenarnya tidak keberatan untuk mengurus anak di rumah, mengganti popok, dan menyuapi anak-anaknya makan. Tapi ada yang membuat Diana merasa tidak nyaman.
"Masalahnya adalah cara ibunya bersikap di dekat ayahnya selama masa kanak-kanak mantan suamiku," kata Diana.
Advertisement
Pengasuhan Ibu Mertua pada Suamiku
Diana menceritakan ibu mertuanya dulu tak pernah berani bicara jujur atau mengutarakan keinginannya pada suaminya. Ibu mertuanya tak membahas hal-hal yang tak menyenangkan pada suaminya. Dia hanya akan mengurus pekerjaan rumah tangga seakan segalanya baik-baik saja. Situasi itulah yang menjadi akar masalah rumah tangga Diana. Sebab Diana bukanlah ibu mertuanya. Diana bukan sosok ibu seperti ibu suaminya itu.
Karena pengasuhan masa kecilnya, suami Diana ingin istrinya selalu patuh. Suami Diana ingin istrinya sama seperti ibunya yang dulu mengasuh dirinya, yaitu sosok yang penurut atas apa pun pilihan atau keputusan suami. Padahal Diana ingin bisa lebih jujur dalam pernikahannya. Ingin bisa menyelesaikan setiap masalah yang ada dengan berani jujur menyuarakan pendapat dan isi hati.
Saat ada perbedaan pendapat, suami Diana cenderung menghindar. Hal inilah yang membuat Diana makin tak nyaman.
"Tak ada yang memiliki hubungan yang sempurna, sungguh tidak ada, dan aku telah membuat banyak kesalahan dalam pernikahanku," kata Diana.
Diana merasa ibu mertuanya adalah akar penyebab perceraiannya. "Tentu saja dia tidak berada dalam hubungan kami, tapi dia membesarkan seorang putra yang meyakini bahwa seorang istri seharusnya tunduk, yang membiarkan pria mengurus semuanya, dan diam saja ketika sedang marah. Dia membesarkan seorang putra yang meyakini bahwa memendam perasaan adalah cara untuk mengatasi situasi, dan itulah yang dilakukan putranya. Dan saat dia merasa tidak senang denganku atau merasa diabaikan, alih-alih bicara denganku, dia berselingkuh dengan harapan bisa membuat dirinya merasa lebih baik bukannya menghadapi masalah sulitnya," ungkap Diana.
Dari pengalamannya itu, Dia berketetapan untuk membesarkan anaknya dengan cara berbeda. "Aku ingin putraku tahu bahwa perempuan bukanlah benda atau makhluk pasif. Perempuan bisa meminta yang ia inginkan, dan didengarkan dan dihargai karena mereka setara," kata Diana.
Bagi Diana, saat kita menjalani pernikahan, maka kita setara. Ibu mertuanya dulu tak memahami itu, begitu juga dengan suaminya yang kini sudah diceraikannya. "Tentu saja ini bukan satu-satunya alasan pernikahan kami berakhir, tapi aku bertekad untuk membuat contoh yang berbeda untuk anak-anakku agar ini tidak jadi masalah bagi mereka dan hubungan mereka. Saat kita tahu lebih baik, kita melakukan yang lebih baik," tutup Diana mengakhiri kisahnya.
#ElevateWomen