Fimela.com, Jakarta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengajak mahasiswa semester 5 ke atas di perguruan tinggi negeri dan swasta untuk ikut program Kampus Mengajar Kemendikbud. Dalam program ini, mahasiswa diminta mengajar siswa Sekolah Dasar di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) selama satu semester.
Mahasiswa yang mengikuti program Kampus Mengajar Kemendikbud ini akan mendapatkan bantuan uang kuliah hingga Rp2,4 juta dan biaya hidup sebesar Rp700ribu perbulan. Mirip dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN), program Kampus Mengajar berlangsung selama 12 minggu di daerah 3T yang terdampak pandemi COVID-19.
Advertisement
BACA JUGA
Program Kampus Mengajar Kemendikbud ini menjadi salah satu bentuk pembelajaran di luar kampus dan program studi yang disediakan Kemendikbud bersama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan. Mahasiswa dari program studi manapun bisa turut serta dalam program ini. Syarat adalah lolos seleksi Kemendikbud dan LPDP dengan IPK minimal 3 dan disarankan memiliki pengalaman organisasi.
Menurut Nadiem, melihat kondisi pendidikan yang terdampak pandemi COVID-19, satuan pendidikan di tingkat dasar akan membutuhkan tenaga mahasiswa. Terlebih masih banyak daerah terkendala untuk menerapkan pembelajaran jarak jauh.
Advertisement
Mendapatkan upah perbulan dan bantuan kuliah
Selain mendapatkan uang kuliah dan biaya hidup, mahasiswa juga bakal memperoleh nilai setara 12 SKS. Dosen pembimbing program juga akan diberikan insentif dan sertifikat.
Program Kampus Mengajar Kemendikbud dibuka 9-12 Februari 2021 dan mahasiswa bisa mulai mendaftarkan diri melalui situs resmi Kampus Mengajar Kemendikbud. Jika lolos, mahasiswa akan mengikuti pembekalan pada 15-21 Maret 2021.
Kegiatan mengajar oleh mahasiswa ini akan berlangsung mulai dari 22 Maret-25 Juni 2021. Mahasiswa akan mengajar selama 6 jam perhari di sekolah dasar berakreditasi C di daerah 3T yang masih terjangkau dengan domisili mahasiswa. Pembelajaran sendiri akan dilakukan secara daring dan luring.
Simak video berikut ini
#Elevate Women