Fimela.com, Jakarta Fatmawati, sosok ibu negara, sekaligus salah satu istri Presiden Soekarno yang terkenal karena kesetiaannya dan momen bersejarah menjahit bendera merah putih. Fatmawati lahir pada tanggal 5 Februari 1923 di Bengkulu, sehingga tahun ini, ibu negara tersebut genap berusia 98 tahun.
BACA JUGA
Advertisement
Fatmawati lahir dari pasangan Hasan Din dan Chadijah. Fatmawati kecil yang memiliki nama panggilan Ma tumbuh sebagai sosok yang tabah dan aktif berorganisasi di tengah keluarga sederhana dengan nilai keislaman yang kuat.
Di usianya yang ke 15 tahun, Fatmawati bergabung dengan perserikatan Muhammadiyah dan momen ini menjadi begitu bersejarah karena untuk pertama kalinya, ia bertemu dengan Soekarno. Ayahnya mengajak Fatmawati mengunjungi Soekarno saat itu diasingkan ke Bengkulu.
Advertisement
Fatmawati menikah dengan Soekarno di usia ke 20 tahun
Hubungan baik keluarga Fatmawati berlanjut hingga dirinya berusia 17 tahun ketika Soekarno mengutarakan cinta kepada Fatmawati. Tidak hanya karena prinsipnya yang tidak ingin dimadu, keluarga Fatmawati juga keberatan dengan rencana Soekarno untuk menikahi Fatmawati karena mereka menetang poligami.
Akhirnya Fatmawati menerima pinangan Soekarno di tahun 1942, pada saat usianya menginjak 20 tahun. Sejak menikah, Fatmawati pindah dan menetap di Jakarta untuk mendampingi Soekarno dan akhirnya, kedua sejoli ini dikarunia 5 orang anak, yaitu Guntur Soekarnoputra, Megawati Soekarnoputri, Rachmawati Soekarnoputri, Sukmawati Soekarnoputri, dan Guruh Soekarnoputra.
Momen bersejarah lain yang pernah melibatkan Fatmawati adalah ketika bendera merah putih yang dijahit olehnya dikibarkan sebagai tanda kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Bendera tersebut dijahit oleh Fatmawati sendiri ketika ia mengandung Guruh Soekarnoputra.
Fatmawati yang menjahit bendera yang dikibarkan sebagai penanda kemerdekaan Indonesia
Di usia kandungan yang kesembilan bulan, seorang pejabat Jepang bernama Shimizu memberikan 2 blok kain berwarna merah dan putih. Fatmawati menjahit bendera merah putih tersebut di meja makan ruang makan dengan harapan kelak dapat digunakan untuk keperluan bangsanya.
Kandasnya hubungan Soekarno dan Fatmawati dimulai sejak Soekarno minta izin untuk menikah lagi dengan seorang perempuan asal Jawa bernama Hartini. Pada tahun 1953, Fatmawati meminta Soekarno untuk mengembalikan dirinya ke orangtuanya karena ternyata Soekarno telah menikah siri dengan perempuan tersebut dan Fatmawati tetap menentang praktik poligami.
Fatmawati meninggal dunia dalam perjalanan pulang dari Arab Saudi, setelah dirinya menunaikan ibadah Umroh. Fatmawati mengalami serangan jantung saat pesawatnya transit di Kuala Lumpur dan meninggal di General Hospital pada tanggal 14 Mei 1980.
#Elevate Women