Fimela.com, Jakarta Hari Kanker Sedunia jatuh tahun ini jatuh pada hari Kamis (4/2). Setiap tahunnya, masyarakat, tenaga medis, dan LSM meningkatkan kepedulian terhadap deteksi dini kanker.
Kemenkes mengatakan kalau deteksi dini atau skrining merupakan hal yang penting bagi seseorang untuk mengetahui apakah dirinya mengidap kanker atau tidak. Bahkan, tulis Liputan6, seseorang disarankan untuk tetap melakukan deteksi dini kanker, khususnya mereka yang berisiko, di tengah pandemi Corona. Hal ini disampaikan Cut Putri Arianie, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular.
Advertisement
BACA JUGA
"Kemudian ketika pola makan kita tidak sehat. Kalau di dalam penyakit tidak menular, yang disebut tidak sehat ketika seseorang mengonsumsi tinggi gula, garam, dan lemak," katanya, dikutip dari Liputan6.
Dengan kata lain, orang dengan pola makan yang tinggi akan makanan dan minuman manis, asin, dan berlemak, disarankan melakukan deteksi dini kanker.
Advertisement
Perokok
Selain pola makan buruk, seorang perokok aktif juga sebaiknya menjalani skrining. Termasuk orang yang obesitas dan malas bergerak.
"Kemudian perokok. Perokok aktif itu juga harus skrining, lalu apabila berat badan kita berlebih apalagi kalau obesitas, kemudian kita yang malas gerak," kata Cut Putri.
Skrining ini juga penting karena menurut Cut Putri, banyak orang yang tidak melakukan deteksi dini namun ketika berobat ke dokter, kankernya sudah mencapai stadium lanjut dan bahkan sudah menyebar. Untuk mencegah hal ini terjadi, skrining dapat membantu mendeteksi tanda awal munculnya sel kanker sehingga pengobatan menjadi lebih mudah dilakukan dan persentase hidup masih besar.
#elevate women