4 Tanda Tersembunyi Infeksi Covid-19 Telah Menyebar ke Jantung

Kelelahan, rasa capai yang akut, dan nyeri dada sering dilaporkan sebagai gejala di antara orang-orang yang didiagnosis dengan kerusakan jantung setelah COVID-19. Ketika jantung kamu bekerja lembur untuk mengatur aliran darah, itu benar-benar bisa melelahkan dan membuatmu merasa lelah, mengalami detak jantung yang cepat dan tidak teratur. Ini adalah salah satu peringatan awal dari masalah jantung.

Jika kamu menderita kelelahan kronis dan mengalami detak jantung yang tidak menentu, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan nasihat.

Saat ini, miokarditis atau radang otot jantung adalah komplikasi jantung yang ditakuti, namun umum terkait dengan COVID-19.

Miokarditis dapat terjadi karena serangan langsung virus di jantung, atau karena badai sitokin, yang membuat tubuh menyerang sel-sel sehat secara keliru. Dengan peradangan jantung dan masalah terkait lainnya, otot jantung menjadi lebih lemah, menyebabkan organ membesar dan mengganggu aliran darah.

Ini dapat menyebabkan tingkat tekanan darah menjadi turun secara tidak terduga dan menyebabkan penumpukan cairan juga. Tekanan berlebihan di paru-paru atau jantung juga bisa menyebabkan gagal jantung. Oleh karena itu, seseorang tidak boleh terlalu genting selama atau setelah pemulihan.

Komplikasi umum ketika virus menghalangi aliran darah beroksigen dalam tubuh, kondisi seperti hipoksia (kekurangan oksigen), disorientasi, kebingungan, bibir atau wajah kebiruan juga bisa menjadi sinyal gangguan jantung.

Gangguan apa pun pada aliran darah dapat menyebabkan penggumpalan, meningkatkan peradangan, dan mempersulit jantung untuk melakukan tugasnya. Aritmia, mengalami kebingungan, kesulitan bicara, keringat berlebih adalah tanda-tanda gagal jantung yang perlu mendapat perhatian sekaligus.

Tanda tersembunyi lainnya yang menunjukkan bahwa infeksi Covid-19 telah menyebar ke jantung ialah timbulnya rasa nyeri di dada. Nyeri dada juga merupakan gejala adalah sesuatu yang berhubungan dengan penurunan fungsi paru-paru, sesak napas, serta kerusakan jantung.

Dalam kasus COVID-19, penggandaan dan penyebaran virus dapat menghilangkan organ vital, seperti jantung dari darah beroksigen yang sehat, yang dapat merusak otot jantung dan mengakibatkan nyeri dada, atau angina.

Nyeri dada juga dianggap sebagai salah satu tanda pertama serangan jantung. Ini bisa membuat tidak nyaman, terasa seperti mengalami rasa sakit meremas atau menarik di sekitar dada dan leher. Dalam beberapa kasus, nyeri dada yang ekstrim dan berdenyut serta denyut jantung yang berfluktuasi juga dapat menyebabkan pingsan.