Fimela.com, Jakarta Sering berusaha pura-pura bahagia? Kebanyakan manusia tidak hidup dengan perasaan bahagia terus menerus, karena hidup memang sulit dan otak memiliki bias negatif.
Selain itu, banyak hal cenderung dipikirkan sebagai hal yang membuat kita bahagia, sebenarnya tidak. Dilansir dari huffpost.com, jika kamu terus menerus berpura-pura bahagia dan gagal, ini hal-hal yang disarankan oleh ilmu pengetahuan.
Advertisement
BACA JUGA
1. Bahagia tidak berkelanjutan
Bahagia bukanlah tujuan jangka panjang yang bagus, hanya karena itu adalah emosi yang berfluktuasi. Hal ini terutama berlaku untuk bahagia hedonis atau hedonistik, yang sebenarnya tentang meningkatkan rasa senang dan meminimalisir rasa sakit.
Mengejar emosi sesaat ini secara langsung bisa benar-benar menjadi bumerang. Sebuah penelitian menemukan bahwa orang yang menilai terlalu tinggi rasa bahagia, cenderung menjadi kurang bahagia seiring waktu.
Terlalu disibukkan untuk menjadi lebih bahagia, berarti kamu menghabiskan terlalu banyak waktu memantau emosi diri sendiri. Kamu mungkin merasa gagal ketika hal-hal yang kamu pikir akan menawarkan tingkat bahagia yang diharapkan, gagal.
Poin penting lainnya? Tidak masuk akal untuk bahagia sepanjang waktu.
Â
Â
Advertisement
2. Sejahtera adalah kerangka kerja yang jauh lebih baik
Mengapa tidak memilih istilah kesejahteraan daripada kebahagiaan? Meskipun tidak pantas untuk bahagia saat menghadapi kesedihan atau trauma, masih mungkin untuk mempertahankan tingkat kesejahteraan yang tinggi, saat kamu sedih.
Selain itu, sejahtera adalah tujuan jangka panjang yang masuk akal bagi orang-orang yang berkomitmen. Kesejahteraan adalah sebuah keterampilan dan ini bisa dikembangkan.
3. Uang membantu, tapi hanya sampai titik tertentu
Kemiskinan sangat memengaruhi kesehatan mental dan dapat menjadi bagian dari lingkaran setan. Stres finansial dapat menghambat suasana hati, kesehatan fisik, dan meningkatkan kemungkinan seseorang terkena trauma. Tapi banyak penelitiann menunjukkan ada titik di mana uang tidak banyak berpengaruh.
4. Kesadaran itu penting
Banyak penelitian mengaitkan perhatian atau kesadaran dengan kesejahteraan. Tidak perlu meditasi, cobalah membiasakan diri menutup mata dan menarik napas 10 kali dalam-dalam atau merasakan sensasi selama mengerjakan tugas-tugas sepanjang hari.
5. Manfaatkan tujuan setiap hari
Hidup dan bekerja dengan makna atau tujuan menawarkan banyak manfaat fisik dan emosional. Sebuah studi di tahun 2019 bahkan menemukan bahwa memiliki tujuan hidup yang lebih kuat terkait dengan penurunan angka kematian.
Para ahli percaya bahwa mengejar tujuan adalah hal yang membedakan manusia dari makhluk lainnya. Pencarian makna adalah apa yang menjadikan kita manusia, secara unik.
Fokuslah pada praktik berpikir positif, bersyukur, dan menikmati hidup. Jangan terlalu fokus pada fakta bahwa kamu sedang melakukannya untuk membuat dirimu lebih bahagia.
#Elevate Women