Fimela.com, Jakarta Di zaman yang serba canggih dan digital saat ini, teknologi tentu sudah menjadi bagian hidup setiap orang, apalagi gawai seperti telepon seluler, laptop dan tablet. Setiap orangtua tentu juga ingin memberikan fasilitas teknologi yang memadai untuk anak-anaknya dengan harapan anak jadi melek teknologi.
BACA JUGA
Advertisement
Namun orangtua sebenarnya harus tahu sebatas mana anak boleh menggunakan teknologi karena sebuah penelitian yang dimuat dalam Psychology Today menyebutkan bahwa otak anak-anak akan berubah secara permanen ketika mereka menghabiskan terlalu banyak waktu menggunakan tablet dan smartphone.
Secara khusus, perkembangan otak anak dalam hal kemampuan kognitif akan terhambat, termasuk kurang bisa menunjukkan konsentrasi dan perhatian terhadap sesuatu, minimnya kosakata yang dimiliki, serta kurangnya keterampilan sosial dalam kehidupan sehari-hari.
Advertisement
Anak-Anak Seharusnya Tidak Main Gawai
Seperti dikatakan Aric Sigman, peneliti dari British Psychological Society dan Britain's Royal Society of Medicine, ketika anak-anak yang sangat kecil kecanduan tablet dan ponsel pintar, secara tidak sengaja otak mereka akan terhalangi untuk berkembang. Anak-anak akan kehilangan banyak stimulasi dari lingkungan sekitarnya karena terlalu fokus melihat layar gawai.
Faktanya, American Academy of Pediatrics (AAP) mengatakan bahwa anak-anak di bawah 18 bulan seharusnya tidak memiliki waktu layar sama sekali, selain untuk mengobrol melalui video, misalnya sekolah daring selama pandemi. Lalu bagaimana orangtua harus menyikapi hal ini?
Disarankan sebaiknya orangtua membatasi anak-anak usia dua hingga lima tahun menggunakan gawai satu jam saja per hari. Orangtua harus tegas dalam hal ini jika tak ingin perkembangan anak terganggu di kemudian hari.
#ElevateWoman with Fimela