Fimela.com, Jakarta Ketika seorang perempuan muda dibawa ke rumah sakit, berjuang untuk bernapas karena infeksi COVID-19, dan sedang hamil 7 bulan, staf di Bradford Royal Infirmary tahu mereka harus menyelamatkan 2 nyata. Mehpara Naqvi berusia 22 tahun, lulusan Universitas Bedfordshire yang datang untuk tinggal di Brandford bersama suaminya, Ali dan keluarganya.
BACA JUGA
Advertisement
Mereka tidak banyak bepergian sejak pandemi COVID-19 melanda, hanya ke supermarket dan membeli barang-barang untuk bayi mereka. Namun, di awal bulan Oktober, Mehpara sakit kepala dan batuk.
Lalu, ia kehilangan indra perasa dan penciumannya, menyadari bahwa ia mungkin terinfeksi COVID-19. Mehpara dan Ali mengisolasi diri mereka di kamar bagian atas, sedangkan ibu Ali akan meninggalkan makanan di luar pintu kamar.
Advertisement
Kondisi Mehpara memburuk dan harus dibawa ke rumah sakit
Hanya dalam 2 atau 3 hari, napas memburuk hingga Ali memanggil ambulans. Di malam pertama di rumah sakit, kondisi Mehpara semakin memburuk dan ia dipindahkan ke ICU, seperti diceritakan oleh Prof. John Wright di Diary BBC News.
Saat gelombang pertama pandemi COVID-19, staf di rumah sakit tidak pernah memiliki pasien yang hamil dan sakit kritis. Mehpara adalah yang pertama dan Debbie Horner, pimpinan perawatan kritis di rumah sakit menjadi sangat tertarik.
Bidan dan dokter kandungan telah memeriksa detak jantung sang bayi dan ia baik-baik saja. Namun, menurut dokter, kesempatan terbaik untuk melahirkan bayi tersebut adalah melalui operasi caesar.
Seiring berjalannya waktu, kondisi Mehpara semakin mengkhawatirkan. Bangsal bersalin terletak di gedung yang berbeda, namun Debbie dan rekan-rekannya telah berlatih untuk siap menggunakan ruang operasi di bagian utama rumah sakit dengan staf dan peralatan yang tepat.
Mehpara berhasil melahirkan dan kondisinya membaik
Akhirnya Mehpara dan sang bayi berhasil melewati operasi caesar. Bayi Mehpara yang diberi nama Noor harus dibawa ke unit neonatal dan Mehpara harus kembali ke ICU untuk dirawat dalam keadaan koma.
Mehpara menggunakan ventilator selama 9 hari dan ia mengaku bahwa dirinya sadar ketika melahirkan. Ketika Mehpara bangun dari koma, staf rumah sakit melakukan panggilan video agar ia bisa melihat bayinya untuk pertama kalinya dan momen tersebut terasa sangat emosional.
Mehpara akhirnya meninggalkan rumah sakit pada 3 November, sekitar sebulan setelah ia tiba. Mehpara menyesal pernah menganggap COVID-19 tIdak serius karena informasi yang salah di komunitasnya, sampai ia harus dibawa kerumah sakit.
#Elevate Women