Fimela.com, Jakarta Kejarlah mimpi setinggi-tingginya, mungkin kata-kata ini bukan hisapan jempol semata. Di saat kita bermimpi, hidup memiliki tujuan yang akan membawa kita kepada kesuksesan.
Jangan pernah takut bermimpi pun menjadi motto hidup seorang pria bernama Jose Herbandez yang kini berprofesi sebagai astronot. Tapi tahukah sahabat Fimela, jika pria yang kini berusia 58 tahun ini sebelumnya ialah seorang petani.
Advertisement
BACA JUGA
Melansir Unilad.co.uk, pria yang lahir di French Camp, California, ini bekerja di ladang untuk memetik buah dan sayuran bersama keluarganya, tanpa pengetahuan bahasa Inggris.
Namun, pada 2009, dia diluncurkan ke luar angkasa dan berhasil menjadi astronot berkat kerja keras dan semangatnya. 'Kami menghabiskan sembilan bulan di California, tiga bulan di Meksiko, tetapi sembilan bulan itu saya pergi ke tiga distrik sekolah yang berbeda. Saya tertarik pada matematika,” ujar ayah dari 5 anak ini.
Advertisement
Motivasi dari sang ayah
Ayah Hernandez, Salvador, mendukung ambisinya menjadi astronot. Bersama-sama, mereka membuat sketsa rencana empat poin untuk membantunya mencapai mimpinya, pertama, mereka menetapkan tujuan, dan kemudian mereka menentukan seberapa jauh mereka berada.
Hal ketiga adalah harus menggambar peta jalan untuk mengetahui di mana sekarang dan ke mana ingin pergi. Dan harus mendapatkan pendidikan. Di awal kehidupan, setelah merasa lelah karena memetik mentimun, ayahnya mengatakan kepadanya,
“Kamu hidup di masa depan sekarang. Saya tidak akan memaksa untuk pergi ke sekolah atau mendapatkan nilai bagus. Tetapi jika tidak belajar, ini adalah masa depanmu,” ujar sang Ayah.
Dari kata-kata sang ayah tersebut, Hernandez pun kemudian lulus dengan gelar master di bidang teknik listrik dan komputer dari University of the Pacific.
Perjalanan ke luar angkasa
Namun, jalan ke Discovery pada tahun 2009 tidaklah mudah. 'NASA menolak saya tidak hanya sekali, tidak dua kali, tidak tiga kali tetapi 11 kali. Baru ke-12 kalinya aku terpilih,” papar Hernandez.
Hernandez menghabiskan total 14 hari di orbit, mengelilingi Bumi 217 kali dan menempuh jarak 5,4 juta mil.
“Ini adalah perjalanan yang bahkan membuat iri Disneyland karena saya pergi dari nol menjadi 17.500 mil per jam dalam delapan setengah menit, saya berharap kita memiliki program frequent flyer," candanya.
Netflix pun mengadaptasi kisah inspiratifnya untuk film berjudul A Million Miles Away, dijadwalkan untuk mulai diproduksi pada tahun 2022 dengan sutradara Alejandro Márquez Abella. Saat ini belum ada tanggal rilis.
“Kerja keras dan ketekunan dan tidak takut untuk bermimpi besar,” pesan Hernandez.
#elevate women