Fimela.com, Jakarta Masalah kesehatan bukan satu-satunya dampak dari COVID-19. Akibat kebijakan lockdown di sejumlah negara untuk mengurangi penyebaran virus, ternyata justru berdampak pada masalah kesehatan mental. Sehingga beberapa negara menyediakan layanan call center untuk membantu masyarakat mengatasi stres dan tekanan mental yang dirasakan akibat pandemi.
Menjadi bagian dari relawan call center di Inggris bukan perkara mudah bagi Sophie Gibson. Meski menerima panggilan bantuan dari rumah, perempuan berusia 27 tahun ini harus mendengarkan setiap cerita orang-orang tentang kehilangan pekerjaan, kekerasan dalam rumah tangga, dan krisis kesehatan mental.
Advertisement
BACA JUGA
Di masa pandemi, panggilan yang diterima semakin sering. Setiap 60 detik sekali telefonnya berdering sepanjang musim dingin. Setiap panggilan dapat berlangsung selama 20 menit hingga tiga jam di mana ia harus mendengarkan cerita setiap orang dan memberikan solusi praktis bagi orang tersebut.
Sebagai perempuan, Sophie mengaku perasaannya kerap terlibat di setiap cerita yang ia dengar. Permasalahan sosial yang ia terima sejak pandemi lebih banyak tentang tunawisma jalanan, orang yang tidak mampu membayar sewa karena kehilangan pekerjaan, atau mendengar orang yang menangis karena kewalahan akan situasi pandemi yang tidak menentu.
Â
Advertisement
Harus tetap fokus
"Kami juga mendapat banyak panggilan telepon dengan para tunawisma jalanan yang ingin memanfaatkan janji pemerintah untuk mengakomodasi semua orang," ungkap Sophie Gibson.
Pernah suatu ketika Sophie berbicara dengan seorang pria yang baru saja putus cinta dan menjadi tunawisma setelah diusir dari properti sewaan pribadi. Pria itu menangis sambil mengatakan "saya tidak bisa melakukan ini lagi". Saat berbicara di telepon, pria ini sedang berada di jembatan dan Sophie khawatir pria tersebut memilih lompat.
Terkejut mendengar lokasi pria tersebut, Sophie berusaha tetap fokus untuk mendapatkan informasi di mana tepatnya pria itu berada. Dengan tetap berusaha tenang, Sophie berbicara dengan pria itu dan membuatnya lebih tenang. Namun panggilan tiba-tiba berakhir. Saat ditelefon kembali, pria tersebut tidak menjawab dan Sophie memutuskan menelepon polisi untuk memastikan kondisi pria tersebut. Dan syukurlah pria itu selamat.
Â
Kekerasan meningkat selama pandemi
Kasus kekerasan dalam rumah tangga juga meningkat selama pandemi. Sophie pernah menerima panggilan dari seorang perempuan yang berada di rumah bersama suami yang kasar beserta ketiga anaknya. Sang suami tidak ada di rumah saat pertama kali menelepon, tetapi sekitar setengah dari obrolan, perempuan tersebut mulai berbiara dengan sangat pelan dan pergi ke ruangan yang berbeda.
Perempuan tersebut bercerita bahwa suaminya baru saja pulang dari shift malam. Perempuan tersebut melanjutkan cerita bahwa perilaku suaminya memburuk selama lockdown.
"Sekali lagi ini adalah kasus yang membuat saya harus tetap profesional, mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Mencoba untuk membuat mereka tetap terhubung dan mencoba untuk berbicara dengan layanan lain untuk membantu," cerita Sophie.
Salah satu hal tersulit menurut Sophie adalah tidak mengetahui apa yang terjadi pada klien setelah berbicara dengan mereka. Memang, tidak sedikit yang mengalami akhir yang bahagia dan mendapatkan solusi atas permasalahan hidupnya. Namun bagi yang tidak menemukan apa yang mereka cari menjadi sebuah beban mental bagi Sophie.
Advertisement
Simak video berikut ini
#changemaker