Fimela.com, Jakarta Berdasarkan data dari situs Covid-19.go.id rata-rata penambahan jumlah kasus Covid-19 mencapai lebih dari 4.200 kasus per hari di bulan November 2020.
Dan 60 persen dari kasus terkonfirmasi positif tersebut tanpa gejala klinis, sehingga perlu diwaspadai bahwa orang yang terlihat sehat pun dapat menjadi penyambung rantai penularan Covid-19 di tengah masyarakat.
Melihat data tersebut, berbagai upaya dilakukan salah satunya dengan skrining Covid-10 dengan melakukan metode test yang dapat memberikan akurasi tepat mencegah peyebaran virus.
Advertisement
BACA JUGA
Agar mempermudah masyarakat melakukan test PCR, Rumah Sakit Royal Progress tergerak membantu menjaga kesehatan dan keselamatan masyarakat dengan membuka akses pelayanan skrining Covid-19 didukung teknologi dari Jerman dengan mesin PCR dan reagen berlabel CE dan IVD.
"Kami ingin berkontribusi untuk meningkatkan keselamatan dan kesehatan masyarakat dengan meresmikan laboratorium biomolekular yang baru serta menambah lagi jumlah mesin PCR dari Jerman, yang sanggup menampung kapasitas ribuan sample sehari selama 24 jam," ujar Dr. dr. Latre Buntaran, Sp.MK(K), Ketua Satgas Internal Covid-19 RS Royal Progress dalam siaran pers yang diterima Fimela.
Alat-alat yang digunakan telah terdaftar dan diakui oleh badan resmi serta dikalibrasi, begitu pula dengan reagennya. Rantai pasokan dan penyimpanan selalu dikontrol dengan baik untuk menghindari kerusakan reagen yang dapat memengaruhi keakuratan hasil pemeriksaan.
Advertisement
Meningkatkan kapasitas jumlah pemeriksaan
Direktur Utama Rumah Sakit Royal Progress dr. Ivan R. Setiadarma, MM menyampaikan dengan adanya peresmian laboratorium biomolekular ini bertujuan untuk memberikan pelayanan paripurna dan meningkatkan kapasitas jumlah pemeriksaan kepada pasien, terutama dalam masa pandemi Covid-19 untuk membantu mempercepat penegakkan diagnosis yang tepat, contact tracing dan pemutusan rantai penularan dalam masyarakat.
"Saat ini kami fokus dalam pengentasan masalah Covid-19, karena masih banyak warga masyarakat yang rentan terhadap infeksi Covid-19 terutama dengan penyakit penyerta / komorbid yang dapat meningkatkan risiko paparan serta risiko komplikasi yang dapat memperberat kasus," ujarnya.
Seluruh analis laboratorium biomolekular sebelum ditugaskan dilakukan seleksi ketat, pelatihan dan uji kompetensi serta diberikan sertifikat untuk memastikan proses pengambilan sampel swab, penyimpanan sampel, proses sampel dengan mesin dan reagen sampai melaporkan hasil ke Dokter Spesialis Konsultan Mikrobiologi Klinik dilaksanakan sesuai dengan Good Laboratory Practice yang mengacu kepada standar internasional.
#changemaker