Fimela.com, Jakarta Selalu ada cerita di balik setiap senyuman, terutama senyuman seorang ibu. Dalam hidup, kita pasti punya cerita yang berkesan tentang ibu kita tercinta. Bagi yang saat ini sudah menjadi ibu, kita pun punya pengalaman tersendiri terkait senyuman yang kita berikan untuk orang-orang tersayang kita. Menceritakan sosok ibu selalu menghadirkan sesuatu yang istimewa di hati kita bersama. Seperti tulisan yang dikirimkan Sahabat Fimela dalam Lomba Cerita Senyum Ibu berikut ini.
BACA JUGA
Advertisement
***
Oleh: Theresia Sri Wahyuni
Ibu adalah wanita kuat dan tegar. Walaupun mengalami kejadian hidup yang pahit, tak pernah sekalipun ibu menitikkan air mata di hadapan kami, anak-anaknya. Ibu selalu menyinggungkan senyum ketabahan dalam menjalani manis pahitnya kehidupan ini.
Saat orang-orang terkasih ibu pulang kembali ke Rumah Bapa, tak pernah ibu mengusap air mata. Ibu hanya menghela napas panjang, lalu berusaha tetap tersenyum dan menjawab ucapan simpati dari orang-orang sekitar dengan tegar. Bahkan, saat budhe, kakak ibu meninggal dunia, ibu tak sempat menangis. Ibu malah yang menguatkan 3 orang kakak sepupuku.
Bapak pun mengakui kekuatan senyum ibu. Bapak bahkan sangat bersyukur memiliki istri yang baik dan setia seperti ibu. Saat bapak harus menghadapi kesulitan dalam pekerjaan karena dibohongi oleh rekan kerjanya, ibu tidak pernah mengungkapkan rasa kesal atau kecewanya pada bapak. Dengan senyumnya yang penuh kasih, ibu mengingatkan kami agar kuat dan tabah menjalani hidup di saat sulit seperti ini.
Advertisement
Merindukan Senyuman Ibu
Aku ingat, saat aku menempuh hidup baru bersama suami tercinta. Aku sempat merasa takut kalau kelak tidak dapat menjadi istri dan ibu yang baik bagi keluarga baruku. Dengan lembut, ibu tersenyum dan penuh kasih menasihatiku, "Enggak boleh gitu. Semua itu ada prosesnya. Banyak berdoa aja." Itulah pesan ibu yang masih aku ingat sampai sekarang.
Aku tahu sekarang, senyum ibu yang teduh berasal dari kekuatan doa yang beliau tunjukkan pada Allah Yang Maha Besar. Walaupun Natal kali ini kami tidak dapat pulang dan merayakan bersama keluarga besar karena Jawa Tengah masuk dalam zona merah, ibu kembali menguatkan kami melalui senyum teduhnya saat video call, "Tidak pulang enggak apa-apa. Demi kebaikan bersama. Yang penting semua sehat," kata ibu. Bu, aku rindu senyum ibu dan ingin memeluk ibu, walaupun belum tahu kapan aku bisa melakukannya.
#ChangeMaker