Fimela.com, Jakarta Selalu ada cerita di balik setiap senyuman, terutama senyuman seorang ibu. Dalam hidup, kita pasti punya cerita yang berkesan tentang ibu kita tercinta. Bagi yang saat ini sudah menjadi ibu, kita pun punya pengalaman tersendiri terkait senyuman yang kita berikan untuk orang-orang tersayang kita. Menceritakan sosok ibu selalu menghadirkan sesuatu yang istimewa di hati kita bersama. Seperti tulisan yang dikirimkan Sahabat Fimela dalam Lomba Cerita Senyum Ibu berikut ini.
BACA JUGA
Advertisement
***
Oleh: Atin Inayatin
Hai ibu,
Apa kabar?
Sudah berapa tahun kamu menyandang gelar sebagai ibu? Setahun kah atau justru sudah bertahun-tahun? Apakah napasmu masih tersengal-sengal tersebab menahan emosi agar anakmu tak kena amarahmu? Atau matamu masih kuyu sebab harus begadang berhari-hari menemani si kecil yang entah sedang sakit atau memang rewel.
Tahun ini adalah tahun kedua aku menyandang gelar sebagai ibu, ibu dari dua anak yang Januari kemarin Allah ambil anak pertama dan Oktober kemarin Allah karuniakan kembali anak kedua. Ternyata benarlah berat sekali menjadi ibu, itu pula sebabnya mungkin kenapa surga ada di telapak kaki ibu. Sebab perjalanannya yang panjang dan terjal saat membersamai si kecil sehari-hari.
Andai si kecil ada tombol on off yang bisa kita kendalikan, mungkin akan lebih mudah kita mengatur emosi dan mengatur ritmenya. Tapi si kecil tidak seperti itu ia amatlah menyenangkan, menenangkan saat dipandang dalam tidurnya, membuat hati berbunga-bunga tapi juga sesekali ia membuat kesal hati dan menaikkan amarah ibunya.
Advertisement
Kita Juga Manusia Biasa
Tak apa jika harus menangis, tak apa jika harus bersedih, tak apa jika ada amarahmu yang lepas tak terkontrol. Tak apa jika ada keluhmu yang tak usai. Kamu juga manusia, manusia yang hebat. Sebab darimu senyum anak hadir mewarnai. Sebab darimu rumah-rumah ramai penuh tawa.
Abaikan suara-suara sumbang yang membuat kupingmu berdengung tak berujung. Tentang proses lahiranmu, tentang pola asuhmu, tentang menyusuimu, juga tentang apa yang berbeda dari kebanyakan.
Sudah Bu, hapus dukamu, gelisahmu, lukamu, kita bukan malaikat yang tanpa cela. Kita ibu yang tidak sempurna tapi selalu menjadi yang dibutuhkan buat mereka anak-anak kita.
Tersenyumlah para ibu.
Dari ibu dua anak nan jauh dimata, peluk jauhku untuk senyummu.
Selamat Hari Ibu.
#ChangeMaker