Fimela.com, Jakarta Nadya Hutagalung, dikenal dengan sosok yang menjalani hidup secara mindfulness. Perjalanan kesuksesan ini ia bagikan dalam buku berjudul “Walk with Me” beberapa tahun lalu. Namun, di masa pandemi ini, Nadya Hutagalung kembali melahirkan sebuah karya berupa buku cetakan kedua dari judul yang sama, dengan sajian konten yang baru.
Kali ini Nadya Hutagalung menggandeng Adhvan Media dan Didit Hdiprsetyo. Bahkan di dalam bukunya, ia berdiskusi dengan personalitas dari ragam latar belakang, mengenai emotional well-being. Topik ini masih dilihat sebagai topik yang sensitif dalam kehidupan sehari-hari.
Bahkan Nadya Hutagalung mengundang beberapa personalitas dari berbagai latar belakang,untuk berbagi tentang sudut pandang dan pengalaman pribadi mereka berkaitan dengan emotional well-being ini. Beberapa persona tersebut adalah seniman panggung dan entrepreneur Happy Salma, penyanyi dan musisi Eva Celia, aktor dan musisi Iqbaal Ramadhan, musisi Afgansyah Reza dan aktris Chelsea Islan. Perbincangan yang dilakukan secara virtual tersebut dilakukan pada saat pandemik dan anjuran physical distancing, sehingga pembicaraan terasa semakin relevan dan personal bagi masing-masing individu.
Advertisement
BACA JUGA
Advertisement
Walk With Me Cetakan Kedua
View this post on Instagram
Buku “Walk with Me” menjadi narasi personal Nadya Hutagalung yang dikenal luas sebagai figur publik di industri modelling dan hiburan, dan kini aktif mengkampanyekan tentang preservasi lingkungan dan konservasi satwa, terutama Orang Utan dan Gajah.
Melalui buku terbaru setebal 360 halaman ini, Nadya Hutagalung selain menampilkan beragam sisi tentang personalitasnya. Termasuk berbagi tentang perhatiannya dalam meningkatkan awareness tentang pentingnya emotional well-being, setelah mulai terlibat aktif dalam di The Contentment Foundation. Lembaga yang fokus mensosialisasikan pentingnya social emotional learning curriculum untuk diaplikasikan pada sistem pendidikan di seluruh dunia.
Beragam sisi kehidupan Nadya ini ditampilkan ke dalam 7 (tujuh) chapter, yang direpresentasikan melalui berbagai elemen kehidupan. Elemen tersebut terdiriatas Mist, Seeds, Mirror, Bamboo, Ocean, Spice, dan Soil. Elemen yang dianggap mewakili kisah perjalanan Nadya berkarier selama lebih dari 30 tahun. Topik tentang emotional well-being ini melengkapi chapter Bamboo yang sudah ada sebelumnya.
Buku ini diformat sebagai coffee table book
View this post on Instagram
Buku ini diformat sebagai coffee table book ini memang mengisahkan perjalanan karier, kehidupan personal, dan perspektif dalam menjalani kehidupan.“Saat ditanya apakah berniat mencetak lagi buku Walk with Me, saya sadar bahwa dunia sedang berubah, dan menurut saya, apabila mencetak lagi buku ini, pada saat banyak orang merasa anxious dan dunia sedang mengalami ketidakpastian,saya ingin berbicara tentang emotional well-being, yang selama ini belum menjadi topik familiar bagi banyak orang. Saya sadar bahwa setiap individu sedang menjalani kehidupannya.
Setiap pribadi memiliki kisah untuk diceritakan. Tidak ada cerita seseorang yang lebih penting dari kisah orang lain di dunia ini. Yang saya tahu, kita bisa belajar dari pengalaman orang lain dan belajar berempati terhadap pengalaman tersebut, meskipun pengalaman tersebut jauh dari kehidupan dan latar belakang kita,” cerita Nadya.
“Saya bersyukur atas berbagai fase kehidupan yang pernah saya alami dan bermacam orang yang pernah saya temui, karena pada tahap-tahap itu, terdapat banyak pelajaran berharga,” ujar Nadya seperti diceritakan dalam kata pengantarnya. Selain melalui tulisan perjalanan Nadya juga digambarkan melalui karya fotografi Davy Linggar di berbagai tempat, mulai di Jakarta, Ubud, Singapura, Medan, Nepal, hingga Kenya. Termasuk pemotretan virtual secara online pada saat produksi konten baru ini.
Buku “Walk with Me” sudah dikonsepsi sejak tahun 2015, ketika Nadya mengajak Didit Hediprasetyo untuk bekerjasama dalam pembuatannya. Tergerak atas kesamaan visi yang mereka miliki, Didit yang bertindak sebagai creative director, beserta Winda Malika Siregar sebagai editorial director dan Boedi Basoeki sebagai publisher, merealisasikan ketertarikan di dunia publikasi melalui ADHVAN Media. Penerbit yang memfokuskan publikasi karya-karya di bidang seni, pariwisata, kuliner, fashion, budaya, motivasi, dan gaya hidup.
#ChangeMaker