Fimela.com, Jakarta Menjadi penyandang down syndrome membuat Jake Pratt kerap diremehkan tentang masa depannya. Banyak orang yang menganggap masa depan Jake hanya bergantung pada orang lain dan sulit untuk mandiri.
Namun di usianya yang menginjak 21 tahun, Jake membuktikan bahwa perkataan orang-orang itu salah. Meski memiliki down syndrome, ia berhasil mencetak sebuah pencapaian baru dalam hidupnya dengan menjadi pengirim paket di UPS.
Advertisement
BACA JUGA
Jake Pratt mendapatkan pekerjaan untuk layanan pengiriman nasional sebagai runner paket di UPS. Ia bekerja setiap hari di lapangan golf dari pukul 6-10 pagi sebelum melakukan pekerjaannya sebagai pengirim paket di UPS hingga delapan jam perhari.
"Terima kasih @UPS karena telah memberi saudara saya kesempatan dan mempromosikan inklusi di dunia kerja. Jake mengidap Down Syndrome, tetapi itu tidak menghentikannya!" tulisnya di samping foto Pratt yang berdiri di samping truk UPS dengan seragam kerjanya. "Saya sangat bangga padanya!"
Â
Advertisement
Cara membuktikan dirinya mampu
Thank you @UPS for giving my brother a chance & promoting inclusion in the workforce. Jake has Down Syndrome but that doesn’t stop him! He loves his new job running packages up to 8 hours per day. That’s after working 6-10 am every morning at the golf course. I’m so proud of him! pic.twitter.com/mvlZ1ry8JW
— Amy Hyde (@Amy_Lissa) December 1, 2020
Kesempatan untuk bekerja di UPS sangat berarti bagi Jake. Ini menjadi salah satu cara untuk mewujudkan mimpinya untuk dapat hidup mandiri. Sepanjang hidupnya Jake berusaha keras untuk untuk mendobrak batasan demi membuktikan dirinya bahwa orang dengan down syndrome dapat mencapai apapaun yang mereka inginkan.
Jake didiagnosa memiliki down syndrome dan menjadi kejutan bagi keluarga dan dokternya. Terlebih sang dokter mengatakan bahwa Jake tidak akan pernah menjadi bagian dari anggota masyarakat yang berguna dan mungkin perlu menjalani hidup di lembaga sosial.
Â
Tidak pernah ada perlakukan berbeda
Namun keluarga tidak pernah memperlakukan Jake berbeda di antara lain meski ia memiliki keistimewaan. Keluarga mendukung penuh apa yang Jake ingin lakukan demi mendobrak batasan dan membuktikan down syndrome juga bisa melakukan apa yang orang normal lain.
Mulai dari menjadi anggota sepak bola, kuliah di universitas formal, mendapatkan izin mengemudi, hingga mendapat nilai sempurna pada ujian. Kini, Jake memilih kekasih bernama Grace yang juga merupakan penderita down syndrome.
Grace saat ini menjadi mahasiswa di Universitas Auburn dalam program EAGLES. Jelang kelulusannya, Jake berencana melamar Grace. Ia pun menyisihkan uang dari gajinya untuk membeli cincin yang indah.
Advertisement
Simak video berikut ini
#changemaker