Fimela.com, Jakarta Destinasi kuliner Pantjoran PIK yang berlokasi di Golf Island, Pantai Maju, di Pantai Indah Kapuk, resmi diluncurkan. Pantjoran PIK merupakan persembahan Agung Sedayu Group dan Salim Group, hadir sebagai kawasan kuliner yang menawarkan berbagai tempat makan, mulai dari jajanan kaki lima legendaris, hidangan Peranakan, hingga menu tradisional yang hanya dapat ditemui di Pantjoran PIK.
BACA JUGA
Advertisement
Pantjoran PIK terinspirasi dari kawasan kuliner di daerah Pancoran Kota, Jakarta Pusat, berlokasi di pesisir Jakarta Utara, yang terhubung oleh jembatan sepanjang 300 meter dari kawasan Pantai IndahKapuk, dan berdiri di atas lahan seluas 5.500 meter persegi.
Natalia Kusumo, CEO Hotels dan Malls Divisi 2 Agung Sedayu Group menyampaikan,Pantjoran PIK hadir untuk memenuhi kebutuhan akan pilihan kuliner terbaik.
"Kami harap hadirnya Pantjoran PIK akan membuka peluang usaha bagi pengusaha lokal—khususnya UMKM Kuliner di Jakarta, serta menyerap lapangan tenaga kerja baru oleh para tenant kami," ujar Natalia dalam siaran pers yang diterima Fimela.
Advertisement
Berbagai gerai makanan menarik
Disambut dengan gapura ikonik, kawasan kuliner Pantjoran PIK mengkurasi deretan restoran dan jajanan yang sudah tak asing bagi penggemar kuliner Indonesia, terdapat 39 tenant kuliner yang bisa dikunjungi dalam suasana yang nyaman dan cocok untuk berkumpul bersama keluarga.
Sahabat Fimela dapat mencicipi makanan dari gerai makanan yang sudah berusia lebih dari tiga generasi. Beberapa di antaranya adalah Wong Fu Kie,Kopi Es Tak Kie, Kari Lam, Ponggol Nasi Lemak, dan Es Pluit Acen.
Adapula beberapa merek kuliner legendaris yang hadir seperti Kopi Es Tak Kie yang bermula dari sebuah gerobak sederhana di kawasan Petak Sembilan pada tahun 1927, sekarang berhasil regenerasi dan mengikuti perkembangan zaman, namun tetap mempertahankan keasliannya. Juga Kari Lam yang kualitas, pelayanan, dan cita rasanya terus bertahan dari tahun ke tahun sejak berdiri pada tahun 1973. Dan Wong Fu Kie, restoran yang masih berdiri sejak 1925 berkat kelezatan yang dipertahankan dan usaha gigih keluarga selama tiga generasi.
Aneka jajanan seperti roti , kopi, es campur, kuotie, bakpao, chi chong fan, hingga menuyang lebih mengenyangkan seperti nasi campur, nasi hainan, bakmi, lontong, bakso, soto, dan bubur, hadir dalam satu tempat. Tak hanya hadir dalam bentuk restoran, beberapa jajanan juga menjadi lebih mudah diakses dalam bentuk gerobak yang terletak di berbagai titik di area Pantjoran PIK.
Tak hanya makanannya saja yang menggugah selera, tempat kuliner ini juga Instagramable lho. Dilihat dari arsitektur dan desain interior yang unik dan kental akan suasana Kota Tua.Â
Banyak dinding di Pantjoran PIK dihiasi muralartistik, seperti pertandingan kungfu, pasar serba ada, penampilan barongsai, kedai teh, dan tempatpenempa pedang. Selain mural, sebanyak 8 diorama hasil karya seniman, Gladys Teo-Simpson tersebar di area Pantjoran PIK. Diorama tersebut mewakili cerita-cerita menarik tentang budaya dan kawasan Pantjoran yang menginspirasi, yang dapat menjadi hiburan dan sarana edukasi, saat berekreasi kuliner.
Kawasan Pantjoran PIK juga dilengkapi Mushala sebagai fasilitas pendukung untukpengunjung muslim yang ingin melaksanakan ibadah, pada saat berwisata kuliner.
Selain itu, pengunjung juga akan disuguhi hiburan mingguan seperti musik guzheng, tarian seribu tangan, barongsai, bahkan olahraga tai chi. Pantjoran PIK dibuka setiap hari, mulai Senin - Minggu pukul 07.00 hingga 23.00 WIB,dan diantaranya ada beberapa tenant yang mulai berjualan menu sarapan pagi di jam 06.00 WIB.
#changemaker