Fimela.com, Jakarta Jika Indonesia memiliki tim khusus untuk mengurus jasad pasien COVID-19, para tahanan tingkat rendah justru bertugas untuk mengurus pasien meninggal Corona di El Pasi, Texas, AS. In the Now menulis, para tahanan ini bertugas memindahkan jasad pasien Corona sekaligus menunggui kamar mayat yang dipenuhi dengan pasien meninggal.
In the Now menulis, para tahanan ini hanya dibayar 2USD per jam. Meski dilengkapi dengan APD, namun pekerjaan dengan risiko besar dan bayaran kecil ini dinilai masyarakat sebagai sebuah ketidakadilan.
Advertisement
BACA JUGA
Menurut Direktur Urusan Publik County Sheriff El Paso Chris Acosta, para tahanan bekerja mengurus jenazah COVID-19 dengan suka rela untuk membantu dan meringankan beban di masa sulit ini.
Advertisement
Upah yang Sangat Rendah
Selain kritik masyarakat, ahli epidemiologi Eric Fiegl-Ding mengatakan kondisi ini sangat memprihatinkan. Bahkan, para tahanan sudah dipekerjakan untuk memindahkan pasien meninggal COVID-19 sebelum kasus meninggal Corona di El Pasi meningkat.
"Video yang menunjukkan para tahanan memindahkan jasad korban Corona ke mobil kamar mayat. Mereka mengenakan APD lengkap dan dibayar 2USD per jam. Mereka sudah melakukan ini sejak Senin, sebelum El Paso memiliki 10 mobil kamar mayat. Saya menangisi El Paso," katanya lewat Twitter.
Sebenarnya, In the Now menulis, sudah bukan kabar baru lagi mengenai upah para tahanan yang rendah. Mereka biasanya menghasilkan 14-62 sen per jam untuk mengerjakan berbagai pekerjaan yang bisa mempertaruhkan nyawa mereka. Pekerjaan bermacam-macam. Mulai dari pemdam kebakaran, hingga memindahkan jenazah korban Corona yang sangat berisiko.
#ChangeMaker