Petaka Makan Telur di Coachella, Model 16 Tahun Jalani Operasi Pengecilan Payudara

Telur rebus — Ilustrasi/copyright shutterstock.com/PIMPAN

Fimela.com, Jakarta Telur menjadi salah satu menu sarapan favorit hampir setiap orang. Selain praktis, telur memiliki kandungan protein dan energi yang dibutuhkan tubuh saat memulai hari. Namun mengonsumsi telur justru membawa petaka bagi model cantik ini.

Akibat makan telur, ia harus menjalani operasi pengecilan payudara karena terjadi pembengkakan. Kejadian ini dialami oleh model Amelia Grey Hamlin yang membutuhkan pengecilan payudara setelah infeksi radang dan mastitis di payudara kirinya.

Infeksi dimulai ketika ia berada di Coachella dan tindikan di putingnya tersangkut sesuatu, Mengakibatkan luka kecil yang berujung pada pembengkakan.

"Ketika makan telur, saya merasa seperti terkena radang tenggorokan. Saya menderita radang di beberapa bagian tubuh saya," kata Amelia.

Radang hingga infeksi

Ilustrasi payudara. Sumber foto: unsplash.com/Jan Tinneberg.

Amelia menjelaskan bahwa telah banyak makan telur untuk sarapan di Coachella. rupanya yang menyebabkan radang di tubuhnya kemudian terjadi insiden tindikan puting yang tersangkut. Menyebabkan luka dan infeksi dari tindikan tersebut.

Tubuh Amelia langsung merespons dengan demam tinggi hingga dibawa ke rumah sakit. Di saat usianya yang baru 16 tahun, ia telah divonis menderita mastitis yang merupakan peradangan jaringan payudara yang sering terjadi pada ibu menyusui.

Harus operasi

Saat dibawa ke ruang gawat darurat, seorang dokter spesialis mengatakan bahwa ia menderita radang di payudara. Amelia memiliki waktu sekitar 12 jam sebelum akhirnya mengalami sepsis.

"Tindakan yang menusuk menyebabkan lecet kecil di tubuh saya. Namun saya sudah memiliki radang di tubuh dan kemudian masuk bagian tubuh saya karena terjadi luka," jelas Amelia.

Payudara kiri Amelia pun membengkak dan mastitis yang dideritanya membuat tampilan payudara menjadi tidak rata. Dokter pun menyarankan untuk melakukan operasi pengecilan payudara untuk mengurangi risiko infeksi yang semakin parah.