Fimela.com, Jakarta Kita bisa bersinar melalui setiap pilihan hidup yang kita buat dalam hidup. Baik dalam hal pendidikan, karier atau pekerjaan, dan pilihan soal impian serta cita-cita. Setiap perempuan bisa menjadi sosok tangguh melalui setiap pilihan hidup yang diambil. Seperti dalam tulisan Sahabat Fimela yang diikutsertakan dalam Lomba Share Your Stories Oktober 2020: Menjadi Lady Boss Versimu ini.
BACA JUGA
Advertisement
***
Oleh: Eda Erfauzan
Pagi itu saat merapikan dagangan di etalase toko, ada seorang pria berdiri memperhatikan lalu menghampiri, “Kamu, Eda kan?”
Saya mengangkat wajah dan menatapnya, mencoba mengingat.
“Kak Jun” Ia menyebutkan nama.
Oh, saya tersenyum. Saya ingat ia dulu adalah salah seorang pembina Pramuka saat saya SMP dan SMA.
“Iya, Kak.”
“Hm... kamu dulu kuliah?”
Saya mengernyit, mencoba menebak arah pembicaraannya.
“Kuliah, Kak.”
“Lulus?”
“Alhamdulillah, lulus sampai wisuda.”
“Kok?” Kak Jun tidak melanjutkan kalimatnya tetapi menatapku dan kartu-kartu perdana yang tengah saya susun di etalase.
Duh, rasanya ingin menepuk jidat saat menyadari arah pertanyaannya. Jujur ada rasa malu dan sedikit tidak percaya diri. Bagaimana tidak, saat SMP dan SMA saya termasuk murid yang berprestasi dan mendapat beasiswa. Mungkin dalam bayangannya dengan prestasi itu dan pendidikan sarjana, saya bekerja kantoran dengan posisi yang lumayan. Bukan penjual kartu perdana dan pulsa beserta alat kantor serta beberapa buku bacaan.
Dari percakapan pendek itu saya semakin sadar di lingkungan yang bekerja menjadi tujuan akhir pendidikan keputusan saya berdagang dianggap aneh. Namun, itu menjadi tantangan sendiri karena tujuan saya membuka toko adalah untuk membantu keponakan saya melanjutkan pendidikan dan mengajarinya berdagang agar ia bisa mandiri.
Berdagang di rumah juga memberi saya kesempatan untuk lebih memperhatikan ibu dan dekat dengan keluarga besar. Punya kesempatan melakukan hal-hal yang saya suka seperti membaca, menulis, mencoba resep-resep kue dan masakan.
Siapa mengira dari menulis dan membuat kue, saya pun dapat tambahan penghasilan. Yang lebih menyenangkan waktu terasa begitu fleksibel. Saya bisa melakukan banyak hal yang menyenangkan, bertemu teman-teman lama, mengobrol dengan tetangga, ikut kegiatan sosial di lingkungan, membantu mengajar, dan ikut pengajian rutin. Semua yang dulu saat bekerja begitu sulit dilakukan. Rumah di Ciputat kantor di Pulomas, berangkat sebelum matahari terbit pulang setelah matahari terbenam, aduh.
Sekarang, nggak ada lagi rasa minder atau nggak nyaman setiap bertemu teman atau siapa pun yang mempertanyakan, kenapa saya tidak bekerja di perusahaan atau jadi ASN, karena ini pilihan saya dan saya bahagia.