Fimela.com, Jakarta Kita bisa bersinar melalui setiap pilihan hidup yang kami buat dalam hidup. Baik dalam hal pendidikan, karier atau pekerjaan, dan pilihan soal impian serta cita-cita. Setiap perempuan bisa menjadi sosok tangguh melalui setiap pilihan hidup yang diambil. Seperti dalam tulisan Sahabat Fimela yang diikutsertakan dalam Lomba Share Your Stories Oktober 2020: Menjadi Lady Boss Versimu ini.
***
Oleh: Ester Wahyu Kristiani
Advertisement
Seandainya rasa damai dapat dibeli dengan uang, betapa lebih menderitanya umat manusia di tengah kesulitan ekonomi sekarang ini. Saya paham situasi ini telah memengaruhi psikologi banyak orang. Tak terkecuali keluarga terdekat saya. Sikap pesimis dan putus asa yang mereka tunjukkan hampir-hampir membuat saya kewalahan. Setiap saat saya harus berjaga-jaga agar saya tidak ikutan terpengaruh dan terpancing untuk bersikap sama seperti yang mereka lakukan.
Sebaliknya inilah saat yang tepat bagi saya untuk memberi support bagi keluarga saya agar tetap punya pengharapan akan hari esok, melalui sikap optimis dan senantiasa bersyukur yang saya tunjukkan. Tidak mudah memang, tapi saya tetap percaya apapun yang terjadi Tuhan masih sama, Dia yang pegang kendali. Saya anggap masa sulit ini sebagai jatah ujian yang harus saya hadapi walaupun kadang tanpa support dari orang terdekat.
Sadar bahwa sampai kapan pun saya tidak akan bisa mengendalikan sikap orang lain, maka saya pun tidak mau terfokus dengan perilaku negatif yang ditujukan kepada saya. Baik di rumah maupun di kantor, saya tidak mau hidup playing victim dan terus-menerus menyalahkan keadaan. Menjadi Super Lady Bos, mengingatkan saya bahwa saya inilah bos yang sebenarnya atas diri saya. Saya lah bos atas pikiran dan sikap bagaimana saya akan menjalani hidup sepanjang hari. Sebagai bos atas diri saya, saya selalu mencari hal-hal positif yang bisa saya syukuri. Saya hidup untuk hari ini, saya harus bisa melewati setiap hari dengan baik.
BACA JUGA
Advertisement
Tuhan Selalu Membantu Kita Maka Jangan Lelah Berusaha
Saya tidak meragukan kemampuan Tuhan memelihara keluarga kami. Karena itu saya menolak memberi makan ketakutan dalam diri saya. Entah situasi sudah membaik atau belum, saya tetap mengerjakan kewajiban saya dengan totalitas. Komitmen saya untuk mengusahakan kesejahteraan dan konsistensi saya untuk melayani keluarga dengan sepenuh hati menjadi kekuatan bagi saya untuk bangun setiap pagi sambil berharap masa sulit ini akan segera berlalu.
Pikiran adalah medan perang yang paling berbahaya, jadilah bos dan berdamailah dengan keadaan. Tidak perlu mengasihani diri sendiri, cukup usahakan lah yang terbaik. Bukankah sudah menjadi tugas seorang Bos untuk mencari jalan keluar? Teruslah menjaga agar damai tetap ada dalam hati, agar kita dapat berpikir jernih dan mencari jalan keluar.
Tularkan damai itu bagi sekeliling kita terutama keluarga kita, percayalah mereka sangat membutuhkannya saat ini. Biarlah mereka dapat melihat respon optimis kita dalam menjalani setiap kesulitan, agar mereka belajar bagaimana menjadi tangguh dalam menghadapi setiap persoalan. Sekali lagi ingatlah untuk bersyukur, kita tidak seorang diri menjalani hidup ini, masih ada Tuhan. Teruslah menginspirasi.
#ChangeMaker