Fimela.com, Jakarta Indonesia telah lama dikenal dunia sebagai surganya rempah-rempah dan tanaman aromatik, yang menjadi bahan utama bumbu masakan dan juga minyak aromaterapi. Aromaterapi atau essential oil atau juga minyak atsiri dibuat dari tanaman wangi, seperti serai dan nilam.
Rumah Atsiri yang berada di kawasan dataran tinggi Desa Plumbon, Tawangmangu, Jawa Tengah, mengawali perjalanannya di tahun 2016 sebagai tempat wisata edukasi tentang tanaman aromatik, untuk pembuatan minyak atsiri dan prodik aromatik lainnya.
Advertisement
BACA JUGA
Menurut pendiri Rumah Atsiri Indonesia, Ruma Atsiri pada awalnya adalah pabrik penyulingan Citronella pada zaman Presiden Ir. Soekarno. Sejarah inilah yang menggugah Natasha untuk menyalakan kembali potensi industri tanaman aromatik dalam negeri.
Sejak awal berdiri, Rumah Atsiri telah memanfaatkan Facebook dan Instagram untuk mempromosikan tempat ini sebagai sarana wisata edukasi untuk semua umur. Facebook dan Instagram ternyata telah membantu Rumah Atsiri menjangkau kelompok luas.
”Banyak pelanggan kami yang pertama kali mengetahui Rumah Atsiri dari Facebook atau Instagram, lalu mereka tertarik untuk datang. Selain mempromosikan wisata, kini kami juga dapat menawarkan produk essential oils siap pakai dan dapat dikirim ke seluruh Tanah Air. Dengan cara ini, kami berharap dapat semakin memajukan industri lokal minyak atsiri,” jelas Natasha.
Advertisement
29 Macam Minyak Atsiri
Saat ini, terdapat 29 jenis minyak atsiri yang telah diproduksi Rumah Atsiri. Java Rosemary, Lemongrass (Serai), dan Patchouli (Nilam) merupakan minyak atsiri unggulan karena tanamannya tumbuh sangat subur di Indonesia.
“Tanaman aromatik yang tumbuh di Indonesia memiliki aroma yang khas. Contohnya, aroma Java Rosemary yang tumbuh di sini, memiliki wewangian yang berbeda dengan Rosemary di daerah atau negara lain. Keunikan inilah yang dicari oleh pasar internasional. Karenanya, kami ingin terus memperkenalkan produk minyak atsiri kepada masyarakat dan menjajaki lebih banyak kemitraan dengan institusi maupun komunitas-komunitas bisnis,” ungkap Natasha.
Rumah Atsiri juga bermitra dengan para petani lokal. Sementara, 80% karyawannya juga berasal dari masyarakat sekitar desa. Selain itu, Rumah Atsiri juga memberikan pembinaan terhadap UMKM lokal hingga mereka dapat memproduksi dan memperoleh izin PIRT untuk memasarkan produknya.
#ChangeMaker