Ramai Bisnis MLM, Tips Menghadapi Teman yang Mencoba Menawarkan Produk

Jurusan Akuntansi dan Ekonomi Bisnis — Ilustrasi Jurusan Akuntansi Credit: pexels.com/Bongkarn

Fimela.com, Jakarta Bisnis MLM atau Multi Level Marketing kembali naik daun di masa pandemi. Banyak orang yang kehilangan pekerjaan beralih dengan menjalankan bisnis MLM sebagai sumber pendapatan.

Produk yang ditawarkan setiap bisnis MLM sangat beragam. Mulai dari minyak esensial, skincare, hingga asupan nutrisi dijual dengan konsep pemasaran berjenjang. Tawaran bonus yang menggiurkan juga menjadi daya tarik dari bisnis MLM ini.

Di sisi lain, nama bisnis MLM dipandang sebelah mata karena cara berjualan yang kerap mengganggu saat menawarkan produk. Hal ini membuat MLM cenderung dihindari. Bukan perkara mudah untuk menghindari teman yang menawarkan bisnis MLM ini kepada kita.

Dilansir dari Purewow, berikut tips menghadapi teman yang melakoni bisnis MLM

1. Jangan takut menolak

Karena teman sendiri, seringkali kita merasa tidak enak jika menolak tawarannnya. Mungkin sebenarnya kamu tergiur dengan bisnis ini, namun pekerjaanmu sudah begitu menumpuk sehingga tidak mungkin menambah kesibukan lagi. Tidak masalah jika kamu menolak tawarannya kali ini. Tolak dengan halus agar tidak menyakiti perasaannya.

TERKAIT: ⁠Resep Kentang Goreng ala Restoran Cepat Saji Cocok untuk Ide Bisnis

2. Tolak dengan tegas

usaha roti canai di rumah — Ilustrasi bisnis dari rumah./Copyright shutterstock.com/g/chungyam

Jika kali ini kamu menolak, bukan tidak mungkin temanmu akan kembali menawarkan di kemudian hari. Ketegasanmu saat menolak menjadi begitu penting agar kamu tidak terganggu dengan tawaran yang sudah ditawarkan sebelumnya.

3. Membantu menyadarkan teman

Tidak semua orang yang menjalani bisnis MLM mampu mengelola keuangan dengan baik. Jika salah strategi bukan tidak mungkin seseorang justru malah terjerumus dalam jeratan hutang. Saat kamu melihat teman yang menjual produknya untuk membayar hutang, ini saatnya kamu membantu temanmu untuk sedikit demi sedikit menata keuangannya. Sadarkan bahwa cara berbisnis yang ia lakukan itu keliru.