Fimela.com, Jakarta Kita bisa bersinar melalui setiap pilihan hidup yang kita buat dalam hidup. Baik dalam hal pendidikan, karier atau pekerjaan, dan pilihan soal impian serta cita-cita. Setiap perempuan bisa menjadi sosok tangguh melalui setiap pilihan hidup yang diambil. Seperti dalam tulisan Sahabat Fimela yang diikutsertakan dalam Lomba Share Your Stories Oktober 2020: Menjadi Lady Boss Versimu ini.
BACA JUGA
Advertisement
***
Oleh: Devi Ardiyanti
Kerap kali manusia lupa dirinya begitu berharga
setitik langkah yang menyapu waktu adalah bagian dari perjuangan
pernahkah merenungkan perihal cita, cinta, asa yang tergantung
atau justru mengutuk diri sendiri karena sukses tak juga berkunjung
percayalah, satu di antara berjuta manusia, kita orang yang beruntung
Semalam, aku baru saja menyusun rencana-rencana yang harus terealisasi. Tak ayal rencana yang tersusun rapi menjadi pemantik untuk terus berdikari. Tidak peduli ia perempuan atau lelaki, hari-hari yang dilalui haruslah memiliki visi dan misi.
Perempuan kerap dihadapkan dengan banyak kemungkinan dan tekanan dalam hidup. Tidak berbeda pula dengan aku, yang menjelma menjadi perempuan penikmat aksara. Barangkali tidak dilahirkan dari keluarga berada, tetapi percaya bahwa Tuhan Maha Kaya Raya.
Situasi dan kondisi pada saat ini memaksa aku untuk keluar dari zona nyaman. Betapa tidak, pandemi covid-19 telah merajai isi bumi. Terlebih pandemi ini telah memakan banyak korban di negara Indonesia.
Banyak sektor yang lumpuh tak berdaya. Namun, semua itu bukanlah akhir dari segalanya. Pemikiran ini datang saat keadaan semakin pelik. Aku membutuhkan pelukan diri sendiri untuk menguatkan dan mencari jalan keluar. Tidak bisa hanya berpasrah pada Tuhan tanpa adanya usaha di belakangnya. Perenungan yang cukup panjang membawaku pada angan tak berkesudahan. Angan itu tak hanya menjadi imaji saja, kini benar-benar menjadi kenyataan.
Tidak banyak kemampuan yang aku miliki. Hanya keyakinan yang membuat semua ini bisa terjadi. Saat sendiri selalu bertanya, “Apakah sanggup melewatinya? Apakah tidak terlalu cepat mengambil keputusan? Apakah sudah pantas?” Pertanyaan tersebut terus bermunculan di kepala sebelum akhirnya memutuskan untuk mengatakan YA. Kata tersebut memiliki makna mendalam dalam hidup. Ya, menerima kemungkinan terburuk dalam hidup atau ya menerima kemungkinan terbaik dari sebuah keputusan yang diambil. Entahlah, manusia hanya bisa berencana, semua garis takdir ada di tangan-Nya.
Advertisement
Menjadi Writing Coach
Aku kembali menimbang-nimbang semua hal yang akan dilalui. Pernah suatu ketika mengucap pada diri sendiri, ingin sekali meski di rumah tetap menghasilkan cuan. Entah berapa pun jumlahnya yang terpenting adalah menghargai setiap usaha dan keputusan yang diambil. Tidak semua harus dilakukan di luar rumah, terkadang aku lebih suka sendiri dan sepi, itulah sebabnya rumah adalah tempat ternyaman untuk menggali potensi diri.
Sesekali aku menyeka air mata yang menderas, sesekali juga memandangi luasnya pintu rezeki yang Tuhan berikan kepada diri. Akhirnya, impian menjadi seorang bos perlahan Tuhan kabulkan. Lebih tepatnya bos menulis, profesi menjadi writing coach benar-benar menjelma kenyataan.
Pandemi covid-19 mendatangkan banyak hikmah, termasuk untuk diriku. Tidak ingin terlena dengan keluh kesah. Tidak perlu menunggu terlalu lama. Aku memutuskan untuk membuka kelas-kelas online dan juga kelas privat menulis. Bagiku, bukan hanya sekadar menyelenggarakan kelas menulis online saja, tetapi lebih dari itu. Merasa ilmu yang dimiliki harus dibagikan kepada orang lain. Dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membutuhkan. Hati lebih lega rasanya bahkan hidup lebih bahagia.
Rasanya seperti mimpi, banyak peserta yang sudah senior bahkan mereka memiliki gelar mumpuni. Terkadang di dalam batin merasa kecil hati, tetapi berusaha untuk meyakinkan diri bahwa kesuksesan orang sudah ada takarannya sendiri. Setetes keringat yang kita keluarkan pasti dibalas dengan setimpal. Tidak perlu membandingkan diri sendiri dengan orang lain, laiknya manusia memiliki peran masing-masing. Aku dan kamu berhak menjadi super star, tanpa kecuali.
#ChangeMaker