Sukses

Lifestyle

Kisah Menarik Jess Weible Menghabiskan 2 Tahun untuk Mengembalikan Surat Mati dari Awal Abad 20 ke Keluarga Pengirim

Fimela.com, Jakarta Jutaan kiriman masuk ke Layanan Pos Amerika Serikat setiap hari, termasuk surat. Tidak jarang, surat tidak dapat dikirim, karena ada kesalahan dalam sistem atau lebih sering, penulis surat menuliskan alamat yang salah, dan tulisan tangan sangat buruk.

Surat yang tidak terkirim atau surat mati diteruskan ke kantor di mana pegawai akan mencoba untuk mengirimkannya ke tangan yang tepat. Proses ini sama sejak sistem pos nasional Amerika Serikat didirikan pada tahun 1775.

Namun, kota kecil Jess Weible di Pennsylvania, ada seorang kepala pos yang tidak mengikuti aturan. Karena alasan yang belum diketahui, kepala pos tersebut menyimpan beberapa dari surat-surat mati yang kemudian ditemukan oleh teman Jess yang bernama Joan Swigart, hampir seabad kemudian.

Ketika Joan memberinya beberapa surat mati yang ditemukannya, Jess sedang bekerja sebagai penulis untuk surat kabar di kota kecilnya. Pada saat itu, Joan berusia 87 tahun dan telah pensiun, berpikir bahwa Jess mungkin dapat membantunya.

Jess dengan hati-hati membuka surat-surat itu, yang memiliki tanggal antara 1902 dan 1920 untuk mulai mencari petunjuk. Salah satu surat ditulis dengan tulisan bersambung yang rapi oleh seorang gadis berusia 13 tahun, putri seorang penambang batu bara yang mengeluh kepada bibinya tentang gurunya yang rewel bernama Nona Sheffar.

 

 

Isi surat mati yang diterima oleh Jess Weible

Surat lain ditujukan kepada Billy dari West Grove, ditulis dalam naskah yang penuh gairah oleh seorang mantan kekasih bernama Mary. Mary sendiri adalah seorang perawat muda yang bertekad untuk membuat Billy merasa gila karena cemburu dengan bicara soal dokter yang mengajaknya menikah.

Beberapa surat lainnya mengejutkan Jess karena ditulis dalam bahasa yang berbeda, seperti Italia, Hungaria, dan Yiddish. Tempat tinggal Jess, di mana surat-surat tersebut ditemukan, mirip dengan kota-kota pedesaan lainnya yang tidak memiliki keanekaragaman budaya.

Sebuah surat ditulis dalam bahasa Italia ditujukan kepada Antonio Ceccarelli, berasal dari ayahnya di seberang Atlantik. Namun, surat yang paling mempengaruhi Jess adalah surat yang ditulis oleh seorang wanita Hongaria bernama Mari Horvath.

Sebenarnya, surat itu ditulis oleh suaminya, Janos tentang kesulitan pasangan tersebut hidup di rumah kos di Amerika. Ketika Jess memeriksa catatan sensus dan berita kematian Mari, Jess menemukan bahwa kehidupan Mari dipenuhi oleh kesulitan.

Sekitar tahun 1905, Mari bekerja di sebuah tempat kerja yang brutal dan meninggal di usia 60-an dengan status masih bekerja di tempat tersebut. Jess mengikuti cara Joan yang selalu ingin melacak keturunan dan mengirimkan surat leluhur kepada mereka.

Jess menghabiskan waktu 2 tahun untuk mengirimkan semua surat mati

Jess tidak pernah menemukan keturunan Mari Horvath, namun ia berhasil mengirimkan 7 surat lainnya dengan menggunakan sumber online. Jess juga mendapat bantuan dari beberapa sejarawan lokal dan grup di Facebook.

Semua keturunan yang ditemui Jess benar-benar terkejut menerima artefak intim dari sejarah keluarga mereka. Beberapa teringat cerita tentang nenek moyang mereka dan sangat senang bisa mendapati hubungan baru tersebut.

Jess menghabiskan waktu selama 2 tahun sampai akhirnya ia berhasil menyelesaikan tugas surat mati yang diberikan oleh Joan. Jess memikirkan bagaimana dulu ada jutaan surat pribadi menjangkau benua dan menghubungkan orang dengan cara yang tidak dapat ditiru oleh email dan teks modern.

Akhirnya, Jess bisa mengirimkan surat-surat dari masa lalu, meskipun sangat terlambat untuk memenuhi tujuan aslinya. Surat yang diberikan kepada Antonio Ceccarelli dari ayahnya adalah pengingat tentang pentingnya surat mencapai tujuannya tepat waktu.

Terkadang, sepenggal surat tidak sesederhana kelihatannya dan bisa berarti segalanya. Bagaimana menurutmu?

#ChangeMaker

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading