Fimela.com, Jakarta Pernikahan yang baik dapat meningkatkan hidup seseorang dengan cara yang tidak pernah dipikirkan sebelumnya. Sebaliknya, pernikahah yang toxic justru membuatmu tertekan, depresi, hingga menyakitkan dirimu.
Toxic relationship di ranah pernikahan memiliki tanda-tanda seperti pelecehan fisik dan verbal, ketidakharominasan, perselingkuhan, perilaku seksual yang tak pantas, masalah keuang yang dibebankan kepadamu, hingga penyalahgunaan obat terlarang.
Advertisement
BACA JUGA
Sayangnya, sulit untuk meninggalkan pasangan jika sudah terikat pernikahan. Hal ini karena, salah seorang cenderung manipulatif terhadap pasangannya. Ini sering kali datang dalam bentuk mengancam pasangannya dengan konsekuensi fisik, emosional, dan finansial.
Banyak ketakutan ditanamkan pada korban. Untuk pasangan yang memiliki anak, akan sangat menantang untuk keluar karena dianggap berdampak negatif pada anak.
Jika sudah lama menjalin hubungan seperti ini, akan sulit menemukan jalan keluar. Bahkan mungkin percaya bahwa kita adalah penyebab masalahnya.
Selain itu, banyak orang menyembunyikan sifat hubungan mereka dari teman, keluarga, dan kenalan mereka. Akibatnya, diam-diam menderita karena terlalu malu untuk meminta bantuan siapa pun. Dan mungkin beralih ke obat-obatan atau alkohol untuk menghibur, memperburuk dampak yang ditimbulkan oleh hubungan tersebut.
Advertisement
6 Langkah keluar dari Toxic Relationship
Mengakhiri hubungan yang buruk bisa sangat rumit. Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mempermudah prosesnya, melansir verywellmind.com.
1. Bangun jaringan pengamanan
Jika berpikir untuk mengakhiri hubungan, buatlah rencana tentang bagaimana akan menghadapi transisi tersebut. Di mana akan tinggal, harta benda apa yang perlu dibawa? Jangan lakukan ini sembarangan. Proses ini harus dipikirkan dengan matang.
2. Tujuan untuk hidup mandiri
Jika tidak memiliki karier atau cara untuk menghidupi diri sendiri, sekarang saatnya untuk mulai mengukir jalan ini. Mulailah pikirkan ingin melakukan apa untuk mandiri secara finansial. Bahkan pekerjaan tingkat rendah atau paruh waktu. Kemandirian finansial adalah salah satu jalan utama menuju kebebasan.
3. Cerita dengan seseorang yang dipercaya
Tidak ada lagi rahasia. Ceritakan kepada anggota keluarga atau teman agar mereka dapat membantu dalam prosesnya. Jika merasa terancam, beri tahu pihak berwenang setempat jika akan membutuhkan bantuan.
4. Cari bantuan profesional
Keluar dan pulih dari hubungan yang beracun akan membutuhkan tenaga dan waktu. Jangkau kelompok pendukung atau konselor yang berpengalaman dalam masalah hubungan. Terapis dapat menjadi sumber daya yang tidak memihak untuk membimbing.
5. Berhenti komunikasi dengan pasangan
Orang beracun sangat licik dan dapat menggunakan pemerasan emosional untuk memikat kembali. Saat membuat keputusan untuk mengakhiri pernikahan, hentikan segala bentuk komunikasi dengan mereka kecuali memiliki anak dan perlu menjadi orang tua bersama. Dalam hal ini, komunikasikan hanya tentang keprihatinan tentang anak-anak.
6. Manjakan diri
Menjadi bagian dari hubungan beracun sangat merusak harga diri dan kesehatan mental. Mungkin perlu beberapa saat sebelum siap menjadi bagian dari hubungan lain.
Luangkan waktu untuk diri sendiri. Untuk membantu diri pulih, luangkan waktu untuk melakukan hobi. Mulailah memikirakan bisnis sendiri.
Untuk tahu lebih lanjut topik seputar toxic relationship, daftarkan dirimu di sini dan dapatkan info terupdate FIMELA FEST 2020. Jangan sampai terlewat ya.
#changemaker