Fimela.com, Jakarta Tidak pernah terbayangkan sebelumnya Wendy Caesa bahwa bisnis kecil-kecilan yang ia bangun ternyata bisa sedikit membantu kondisi keuangan keluarganya di masa pandemi. Wendy Caesa merupakan ibu dari dua anak yang kini menjalankan sebuah bisnis susu kurma.
Sang suami yang merupakan seorang pilot sebuah maskapai penerbangan terdampak pandemi dan harus dirumahkan di awal masa PSBB. Alhasil, pemasukan yang diterima sang suami hanya 25 persen dari total penghasilan sebelumnya.
Advertisement
BACA JUGA
Meski demikian, Wendy bersyukur ia telah bersyukur telah mulai bisnis susu kurma ini terlebih dahulu. Paling tidak, kebutuhan rumah tangganya tetap tercukupi dengan baik dengan memiliki bisnis susu kurma.
"Aku ada 2 rekening. Tabungan dan personal. Harusnya sudah ngoprek rekening tabungan, tapi ini ngga. Buat kebutuhan sehari-hari ketutup," cerita Wendy.
Â
Â
Advertisement
Memulai bisnis karena kondisi kehamilan
Bisnis susu kurma ini ia jalankan berawal dari kebutuhan Wendy semasa kehamilan. Ia mengalami kondisi HB rendah yang membuat bayi di dalam kandungannya berpotensi kekurangan nutrisi.
Dokter sendiri menjelaskan kondisi HB rendah tidak membuat masalah yang serius bagi bayi. Hanya saja, asupan nutrisi yang bisa diserap oleh bayi menjadi terhambat. Kurma menjadi salah satu makanan yang mampu menaikkan kondisi HB.
"Aku harus disuntik pake 3 kantong HB. Efek ke bayinya adalah sebenarnya masalah yang besar tidak ada. Tapi akan menghambat asupan makanan ke dia. Karena HB-nya rendah, zat besinya jadi keserep. Cuma 10 persen aja," cerita Wendy.
Wendy pun mencoba berbagai alternatif untuk mengonsumsi susu. Hingga akhirnya menemukan formula untuk memadukan kurma dengan susu. Terlebih sang suami juga merupakan pecinta konsumsi susu sehingga menambahkan kurma bisa memberikan nutrisi tambahan yang baik bagi tubuh.
Setelah beberapa kali mencoba resep susu kurma, akhirnya Wendy memberanikan menjadikannya sebagai lahan bisnis dengan merek Dami atau Date Milk. Banyak orang di sekitar lingkungan yang mengaku menyukai susu kurma buatan Wendy.
Â
Sistem PO untuk menjaga kualitas
Bisnisnya pun berjalan cukup lancar dengan sistem PO H-1 sehingga Wendy tetap bisa menjaga kualitas produknya hingga ke tangan konsumen. Di setiap kemasan botol dari produk susu kurma yang ia jual, Wendy selalu menuliskan masa terbaik untuk mengonsumsi susu kurma sesuai dengan kondisi penyimpanan. Pelanggan bisa memerhatikan dengan cermat kualitas susu kurma sebelum dikonsumsi.
Meski sudah tertulis pada kemasan, Wendy tetap menemukan tantangan dalam memastikan kualitas produk tetap terjaga hingga dikonsumsi.
"Bisnis yang paling susah menurut aku adalah FnB. Mikirin basi ngga ya. Karena secara teori, aku tulis (di botol) di chiller berapa hari, freezer brapa hari, ruangan berapa hari. Tapi kita ngga tau kondisi kulkasnya. Dari 4rb botol yg terjual ada 1 yang complain," cerita Wendy.
Â
Advertisement
Hadir dengan 4 rasa
Susu kurma Dami buatan Wendy hadir dengan 4 varian rasa. Yakni original, green tea, salt caramel, dan sereal. Varian rasa original masih menjadi favorit konsumen.
"Sebulan pertama bertahan dengan original. Bulan berikutnya tambah varian lain. Salt caramel karena suka banget caramel. Sereal karena banyak orang yang tidak sarapan di rumah. Jadi bikin sarapan to go. Mengenyangkan buat beberapa orang," ujar Wendy.
Wendy bersyukur ia memiliki bisnis meski masih dalam skala kecil. Ia menyadari bahwa bisnis susu kurma yang ia jalankan tidak sekadar menjadi pemasukan tambahan. Melainkan membuat dirinya menjadi lebih mandiri secara finansial. Terutama di masa pandemi yang penuh dengan masa krisis.
Simak video berikut ini
#changemaker