Fimela.com, Jakarta Setiap kali Ralinda Harvey Smith menggunakan media sosial salah satunya Instagram dengan frekuensi apapun, ia merasa kewalahan dan depresi secara bersamaan. Ralinda selalu merasa dirinya biasa-biasa saja jika dibandingkan dengan semua orang yang dilihatnya di Instagram.
BACA JUGA
Advertisement
"Instagram itu sangat palsu," begitu Ralinda sering mendengar teman-temannya berkata, sambil tetap bermain Instagram. Walaupun semua kebahagiaan di Instagram tampaknya seperti lelucon, Ralinda merasa orang-orang bisa mendapatkan energi dari hal tersebut, sementara dirinya jarang melakukan itu.
Ralinda mengalami depresi kronis tingkat rendah karena Instagram. Ia berpura-pura merasa nyaman dengan dirinya sendiri, berolahraga, menemui terapis, mencoba makan dengan benar, membaca buku self improvement, meditasi, dan terkadang minum obat yang tidak pernah berhasil untuknya.
Ralinda merasa lebih baik fokus pada apa yang lebih mudah dikendalikan olehnya, mengetahui pemicunya dan menghindarinya. Beberapa waktu belakangan, Ralinda merasa pemicunya adalah Instagram.
Advertisement
Lingkaran sosial Ralinda sangat berkaitan dengan Instagram
Selain depresi, Ralinda memiliki kehidupan yang cukup baik. Ia memiliki suami yang luar biasa, 2 orang anak perempuan yang cantik, dan mereka tinggal di tepi pantai yang indah.
Namun, depresi membuatnya sulit melihat bahwa kehidupannya baik-baik saja. Ralinda memutuskan berhenti main Instagram pada bulan Juni lalu, tanpa mengetahui akibat yang akan datang berikutnya.
Selama pandemi, hubungan manusia erat kaitannya dengan video call. Yang tidak disangka oleh Ralinda adalah bahkan obrolan di layar juga menggunakan referensi dari Instagram.
Ralinda memutuskan untuk berhenti bermain Instagram
Ralinda tidak mengetahui apapun, ia menjadi rindu hari-hari di mana ia dapat terlibat dengan diskusi yang tidak membutuhkan Instagram. Sayangnya, di lingkaran sosialnya, Instagram mengambil tempat yang begitu banyak dan tak terhindarkan.
Setelah tidak bermain Instagram selama beberapa waktu, Ralinda menemukan kedamaian, ia tidak lagi terganggu oleh apa yang dilakukan orang lain di dunia. Perlahan-lahan, Ralinda juga kehilangan kontak dengan orang-orang yang sebelumnya dianggap sebagai teman dan ketika bertemu orang baru, ia hanya bisa menawarkan nomor telepon yang bisa dihubungi.
"Media sosial tidak membuatku merasa baik." kata Ralinda baru-baru ini untuk menjelaskan dirinya kepada teman terdekatnya. Lalu, seperti yang dirindukannya selama ini, ia bisa berbicara layaknya 2 orang teman di kehidupan nyata, bukan Instagram.
#ChangeMaker