Fimela.com, Jakarta Saat ini, banyak pasangan yang bergumul dengan toksisitas dalam hubungan mereka. Banyak orang menjadi korban dari pasangan manipulatif mereka. sayangnya, mengenali apakah pasanganmu sengaja manipulatif atau tidak bukanlah hal yang mudah dilakukan. Itu karena seringkali, orang yang memulai manpulasi bahkan tidak menyadari sisi gelap dari tindakan mereka. Dalam kebanyakan kasus, mereka percaya bahwa mereka melakukan semuanya demi cinta.
Namun, beberapa orang sangat menyadari apa yang mereka lakukan sambil mengubah manipulasi sebagai bagian dari pola perilaku mereka terhadap pasangannya. Itulah mengapa Sahabat Fimela harus mempelajari jenis manipulasi dalam hubungan. Berhati-hatilah dengan tanda-tanda yang mengatakan apakah pasanganmu sedang mengendalikan perasaan dan emosimu akan membantumu mengatasi masalah dan akhirnya dirimu dapat mengatasinya. Beriku ini adalah beberapa tanda dan cara mengatasi pasangan yang manipulatif.
Advertisement
BACA JUGA
Mengontrol Kehidupan
Pada awalnya, pasangan yang menggunakan jenis manipulasi ini tampaknya hanya memiliki niat baik. Mereka mendukung keputusanmu dan membantumu membuat pilihan yang lebih sehat. Atau setidaknya itulah yang mereka ingin dirimu capai. Karena dirimu mungkin percaya mereka hanya membantumu. Mereka sebenarnya mencoba untuk mengontrol sebanyak mungkin aspek kehidupanmu. Dengan cara ini, mereka membentuk hidupmu sesuai keinginan mereka, sehingga mereka dapat dengan mudah memanipulasimu dan membuatmu melakuka apa pun yang mereka inginkan. Ini mungkin jenis manipulasi paling beracun dalam hubungan.
Advertisement
Manipulasi Melalui Media Sosial
Jika bukan dirimu dari pasanganmu, dirimu pasti mengenal seseorang yang telah menggunakan akun Instagram mereka untuk membuat pacar mereka cemburu. Terus terang, media sosial telah membuat permainan pikiran ini cukup mudah dimainkan. Hal-hal seperti mengunggah foto selfie dengan lawan jenis, menulis kutipan dengan manka tersembunyi, atau sengaja mengomentari unggahan orang lain hanya untuk memicu kecemburuan pada pasanganmu pasti dianggap sebagai tindakan manipulasi.
Memeriksa Ponsel Satu Sama Lain
Saat ini, sebagian besar komunikasi terjadi melalui aplikasi media sosial di mana dirimu dapat mengobrol dan terhubung dengan orang-orang. Beberapa orang yang paling cemburu sering kali memeriksa ponsel pasangannya untuk memeriksa apakah mereka telah mengirim pesan dengan orang lain. Meskipun mereka mungkin berpikir bahwa mereka melakukannya untuk melindungi hubungan mereka, itu hanyalah tindakan pelanggaran privasi. Sayangnya ketika orang terdekat mereka mencoba menjelaskan masalah ini, mereka akan sering mengatakan hal-hal misalnya menuduh pasanganmu menyembunyikan sesuatu dari dirimu.
Membuat Jebakan
Rasa tidak aman seringkali mengarah pada hasil yang tidak diinginkan. Ketika beberapa orang merasa tida aman dengan perasaan pasangannya, mereka sering membuat jebakan untuk mengujinya. Mereka akan mengajukan pertanyaan yang menyesatkan. Permainan pikiran kecil ini terlalu berbahaya untuk dimainkan, karena dapat menyebabkan masalah yang dapat menghancurkan seluruh hubunganmu dan tidak akan menghasilkan sesuatu yang baik.
Cara Mengatasi Pasangan Manipulatif
Ada tiga gal penting yang perlu Sahabat Fimela lakukan ketika dirimu merasakan pasanganmu mencoba memanipulasimu yakni, cara tahu apa masalahnya, cobalah pahami apa yang memicunya, dan bicarakan hal itu dengan pasanganmu.
Pertama, dirimu perlu melihat ke dalam dirimu dan bertanya dengan jujur pada diri sendiri apakah dirimu telah melakukan sesuatu yang memicu rasa tidak aman dan keraguan orang penting lainnya. Setelah dirimu menjawab pertanyaan itu, dirimu harus mencoba memposisikan diri pada posisi pasanganmu. Pahami apa alasan yang sebenarnya dari tindakan mereka. Ketika dirimu telah mendapatkan jawaban, perlu setidaknya membicarakan semuanya sebagai pasangan. Komunikasi yang tepat adalah sesuatu keharusan untuk hubungan yang sehat.
Manipulasi dalam hubungan sangat berbahaya dan dapat berubah menjadi pola perilaku beracun jika tidak ditangani tepat waktu. Tidak hanya bisa mengakhiri hubungan, tetapi juga bisa menyebabkan trauma emosional permanen pada kedua pasangan.
Advertisement
Cek Video di Bawah Ini
#Changemaker