Fimela.com, Jakarta Linda (bukan nama sebenarnya) tadinya punya impian akan bertemu belahan jiwanya pada usia 24 tahun dan menikah sebelum usia 30 tahun. Lalu, memiliki tiga orang anak sebelum usia 40 tahun. Sampai kemudian kenyataannya sedikit berbeda dari impiannya. Ia bertemu seorang pria pada usia 26 tahun dan hamil.
"Aku bertemu Jack (bukan nama sebenarnya) pada sebuah pesta ulang tahun seorang teman 10 tahun lalu dan kami berkencan sebulan kemudian. Aku merasa dia sempurna. Aku bisa membayangkan kami menikah dan membangun keluarga kami sendiri. Semuanya berjalan lancar sampai kemudian aku hamil saat hubungan kami berjalan dua tahun," papar Linda seperti ia yang ceritakan di laman herworld.com.
Linda sampai menggunakan tiga kali tes kehamilan untuk memastikannya sebelum ia pergi ke dokter. Ketika sudah dipastikan hamil, Linda merasa panik. Dia langsung menghubungi Jack di tempat kerja dan memintanya untuk menikahinya.
Advertisement
BACA JUGA
Ditinggalkan Sendiri
Linda tidak ingin menjadi melahirkan anak di luar pernikahan. Ia ingin Jack menikahinya. Tapi Jack tidak percaya bahwa Linda hamil. Bahkan ia meragukan bayi yang dikandung Linda adalah anaknya. Sampai kemudian Jack mengungkapkan ia butuh waktu untuk berpikir.
Pesan dan telepon tak dibalas oleh Jack. Linda pun mendatangi Jack di luar gedung kantornya. Linda butuh pertanggungjawaban, tapi yang dilakukan Jack sungguh keterlaluan. Jack meminta putus. Dia mengatakan belum siap menikah dan masih ada banyak hal yang ingin ia kejar dalam kehidupan dan kariernya.
"Dia meminta maaf karena mengecewakanku dan mendoakan yang terbaik untukku. Dia memberiku pelukan terakhir dan pergi. Saking terkejutnya aku tak bisa mengejarnya," ungkap Linda.
Advertisement
Terpikir untuk Bunuh Diri
Linda mengalami depresi. Dia mengurung diri di rumah, menangis, kehilangan nafsu makan, dan tidak bisa tidur. Orangtua dan teman-temannya mencemaskannya tapi dia terlalu malu untuk mengatakan yang sebenarnya. Sehingga dia hanya berdalih sedang stres dan ingin dibiarkan sendiri saja.
"Aku bahkan menimbang-nimbang untuk bunuh diri. Aku memikirkannya setiap malam sebelum tidur dan tiap pagi aku bangun aku masih bingung harus bagaimana," kata Linda.
Tiga minggu setelah dicampakkan Jack, Linda pergi ke gereja karena diminta oleh orangtuanya yang tak tahan melihat kondisi Linda. Orangtua Linda saat itu mengira kondisi Linda itu karena putus dengan Jack, tapi belum tahu bahwa Linda sedang hamil.
Bertemu Sosok Penolong
Di gereja, Linda bertemu Edward yang menjadi sukarelawan di gereja. Edward punya kepekaan yang tinggi dan tahu bahwa Linda sedang dalam masalah. Sehingga Edward mencoba untuk mendekati Linda dan berusaha membantunya.
Karena pernah bekerja sebagai konselor, Edward tahu persis cara berkomunikasi yang membuat orang lain merasa nyaman. Linda pun akhirnya terbuka dengan masalahnya dan soal kehamilannya. Sikap Edward yang sangat perhatian dan tidak menghakimi membuat Linda merasa tenang dan pada akhirnya bisa perlahan-lahan melanjutkan hidupnya kembali. Bahkan Linda pun terbuka pada keluarga dan teman-temannya soal kehamilannya. Syukurlah, orangtua dan teman-teman Linda meski kecewa, tetap berusaha membantu Linda.
Kehadiran Edward membuat Linda menemukan kembali harapan hidupnya. Kini, sepuluh tahun berlalu. Linda sudah menikah dengan pria yang sangat menyayanginya dan menerimnya dengan anaknya. Sementara Edward juga sudah menikah dan memiliki anak. Hubungan Edward dan Lind pun tetap terjalin dengan baik.
"Suamiku dan aku masih tetap dekat dengan Edward dan keluargnya, dia juga sudah menikah dan punya anak. Selain itu, Edward dan istrinya adalah orangtua baptis untuk anak-anakku. Dengan begitu, bisa dibilang aku pada akhirnya bisa mencapai mimpi masa kecilku untuk memiliki kehidupan yang sempurna, aku hanya perlu mengatasi rintangan-rintangannya lebih dulu," papar Linda.
#ChangeMaker