Fimela.com, Jakarta Meneruskan bisnis sang mamah mertua, Astrid Herwinda beralih profesi dari fotografer menjadi pembuat brownies dari brand Michelle Home Bakery yang kini sudah berjalan lima tahun. Cerita berawal ketika ia berkesempatan berjualan di garage sale pada saat itu.
Astrid mengatakan kepada Fimela.com, jika Michelle sendiri merupakan usaha mamah mertua yang sudah dijalankan dari 1990an, namun bisnis tersebut sempat vacum sekitar 10 tahun. Bisnis kuliner dengan ciri khas brownies ini pun dijalankan kembali tanpa sengaja oleh Astrid dan sang suami tercinta.
Advertisement
BACA JUGA
"Sebenernya melanjutkan bisnis brownies ini tidak sengaja, awalnya temen nawarin jualan di garage sale. Bingung jualan apa, akhirnya suami kepikiran untuk jualan brownies mamah," ujar Astrid.
Dari garage sale tersebut, ternyata respon konsumen cukup baik. Keesokannya banyak pesanan yang datang, lama kelamaan Astrid pun membuka akun Instagram @michelleshomebakery yang kini sudah memiliki lima ribu lebih followers.
"Ternyata pas di garage sale itu ada pelanggan mamah, jadi mengingatkan pada rasa browniesnya. Dan ternyata banyak yang kangen. Pas buka Instagram, ternyata orderan brownies cukup banyak," tambahnya.
Advertisement
Berani beralih profesi
Perlu diketahui, Astrid merupakan seorang fotografer di majalah lifestyle dan home decor hampir sekitar lima tahun lebih menggeluti bidang tersebut. Namun setelah orderan brownies yang cukup banyak, Astrid mengatakan cukup mengganggu jam kerja.
Ia pun memberanikan diri untuk keluar dari pekerjaannya yang memberikannya pemasukan tiap bulan. Dan memilih untuk mengembangkan bisnis kulinernya.
"Aku kerja dari pagi sampai sore, dan orderan brownies cukup ganggu pekerjaan. Jadi aku harus memilih, aku pilih baking brownies. Aku memberanikan diri, karena biasanya dapat pemasukan tiap bulan dengan angka yang pasti, kalau bisnis kan tidak pasti," paparnya.
Astrid mengatakan, selain menemukan passion yang baru ternyata penghasilan bisnis kuliner lebih besar dibandingkan penghasilan yang selalu ia dapatkan setiap bulannya.
"Aku memang suka foto, tapi ternyata menemukan passion yang lebih seru yaitu baking. Ternyata saat baking bisa diulik juga dijadikan macam-macam kreasi, sama seperti foto. Bahkan penghasilan berlipat-lipat lebih dari sebelumnya," tambah Astrid.
Dari situlah, Astrid mulai menganggap bisnis ini menjadi "babynya". Ia pun memelajari baking brwonies tentu langsung dari sang mamah mertua dan suami.
Mulai dari baking, packing, pengiriman, dan tentunya foto produk, Astrid yang mengerjakannya sendiri. Dan dibantu suami untuk membuat desain brand.
"Aku menjalankan bisnis ini tidak terlalu banyak mikir harus gimana, walau banyak brownies di luar sana tapi pasti punya kelebihan dan kekurangan yang menjadi ciri khas masing-masing. Aku menjalankan bisnis ini benar-benar pakai hati dengan mempertahankan rasa dan kualitas. Orang happy makan browniesku, aku juga lihatnya happy," tutru Astrid.
Bisnis berkah untuk banyak orang
Astrid mengatakan jika bisnis ini belum terpikir olehnya untuk mendirikan toko. Ia hanya ingin bisnis rumahan yang sebisa mungkin dapat membantu orang-orang yang membutuhkan penghasilan.
Seperti halnya ketika hari Raya lebaran atau natal yang membutuhkan banyak tenaga karena orderan brownies yang cukup banyak. Astrid memperdayakan orang-orang terdekat yang memang membutuhkan penghasilan. Bahkan, adminnya saat ini orang terdekatnya yang memang belum mendapatkan kerjaan.
"Aku bisnis seperti memang lebih nyaman di rumah. Aku cuma berharap bisnis ini lebih dikenal dan dapat menjadi berkat bagi banyak orang. Dulu aku baking saat hari Raya sampai hari diinfus karena banyak orderan, karena aku orang harus 'nyemplung' untuk baking," tuturnya.
Saat pandemi ini pun, Astrid dan adik sepupunya memulai bisnis jeruk peras premium pontianak murni yang bisa didapatkan di Instagram @sunkissed.jkt. "Aku lihat sekarang jeruk ini dibutuhin sama orang-orang di masa pandemi. Kebetulan adik sepupu bikin jus enak, jadi kenapa tidak untuk bisa dijual dan menambah pemasukannya," tuturnya.
Selain itu, ada juga gelato @buon_gelato.id bisnisnya ini bekerja sama dengan sepupunya. "Kebetulan suami sepupu ini orang Italy dan memang suka gelato, jadi pas ngobrol-ngobrol terpikirlah jualan gelato, aku memng pengen usaha es krim juga. Gelato ini juga sudah jalan satu tahun," tutupnya.
#changemaker