Fimela.com, Jakarta Menjadi perempuan yang mandiri dan berdaya, siapa yang tak ingin menjalaninya? Apalagi di era ini, hak dan kesetaraan bagi perempuan lebih terbuka, sehingga kamu bisa memiliki kesempatan dan peluang sama besarnya layaknya para laki-laki dalam meraih kesukesan hidup maupun karir setinggi mungkin. Hanya saja, pemahaman ini masih belum merata di Indonesia, sehingga beberapa perempuan masih kerap mengalami ketidakberuntungan, termasuk kekerasan dalam rumah tangga. Terlebih selama pandemi Covid-19 berlangsung, kasus kekerasan dalam rumah tangga juga meningkat secara signifikan.
Hal inilah yang kemudian membuat AXA Mandiri dan AXA meluncurkan sebuah program bernama ‘Aman untuk Semua’ yang bertujuan untuk membangun kesadaran dan pemahaman tentang kekerasan dalam ranah privat serta memberdayakan perempuan di Indonesia. Nah, berkolaborasi dengan Fimelahood From Home, AXA Mandiri dan AXA mensosialisasikan program tersebut lewat sebuah webinar menarik bertajuk “Pahami dan Cegah Kekerasan di Ranah Privat”. Seperti apa keseruannya?
Advertisement
Kepedulian AXA Mandiri dan AXA untuk Masyarakat
Dalam sambutannya, Country CEO AXA Indonesia, Komisaris AXA Mandiri Financial Services, dan Presiden Komisaris Mandiri AXA General Insurance, Julien Steimer, mengungkapkan jika AXA Mandiri dan AXA bukan hanya mendukung beragam inisiatif pemerintah dalam mengatasi pandemi Covid-19, tetapi juga ambil bagian dalam memberdayakan masyarakat untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
“AXA Mandiri dan AXA sangat mengutamakan nilai keberagaman dan inklusi serta selalu menerapkan nilai-nilai tersebut di dalam organisasi melalui inisiatif yang mendukung kesetaraan gender, ras dan agama. Sebagai contoh implementasi keberagaman dan inklusi, 54% pegawai AXA Indonesia adalah perempuan dan 46% sisanya adalah laki-laki. Selain itu, 32 persen dari pemangku manajemen di AXA Indonesia adalah perempuan. AXA benar-benar berkomitmen untuk memberikan kesempatan yang sama bagi karyawan perempuan dan laki-laki, agar bisa meningkatkan potensi maksimal mereka secara seimbang,” jelas Julien Steimer.
Lebih lanjut, Julien juga mengungkapkan nilai-nilai perusahaan ini juga diterapkan tidak hanya di internal perusahaan saja, namun juga dalam kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat. Sesuai dengan tujuan perusahaan yaitu “Bertindak demi kemajuan insan manusia dan melindungi hal yang terpenting bagi mereka”
Sementara Niharika Yadav, Presiden Direktur AXA Financial Indonesia, dan AXA Indonesia Global Sponsor of Diversity and Inclusion, menjelaskan visi dan harapan AXA Mandiri & AXA dengan meluncurkan program “Aman Untuk Semua” yang diluncurkan sebagai reaksi perusahaan melihat meningkatnya angka kekerasan di ranah privat yang terjadi di Indonesia.
“Aman Untuk Semua merupakan inisiatif AXA Mandiri dan AXA sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kekerasan di ranah privat serta memberikan keyakinan diri pada masyarakat bahwa rasa aman itu adalah hak semua orang dan kehidupan yang lebih baik dapat mereka capai. Program ini merupakan aksi nyata dari AXA Mandiri dan AXA dalam memberikan dampak sosial langsung kepada korban,” ujar Niharika Yadav.
Program yang telah berjalan sejak bulan Juni memiliki 3 fase yaitu fase pertama adalah fase sosialisasi fasilitas dan layanan bantuan di Indonesia yang telah dilakukan melalui sosial maupun digital media, fase kedua adalah pencegahan & penanganan dengan menyasar semua pemangku kepentingan, yaitu korban, pelaku dan masyarakat di sekitarnya dan fase ketiga memberdayakan perempuan di Indonesia dengan meningkatkan kepercayaan diri, pengembangan psikologis, dan kemampuan profesional mereka lewat sesi peningkatan keterampilan dan peluang bisnis.
“Dalam menjalankan program ini, kami bekerja sama dengan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah serta organisasi independen untuk dapat memberikan secara langsung dukungan kepada korban maupun masyarakat. Pada hari ini untuk memulai fase kedua, kami bekerja sama dengan Yayasan Pulih dan Hous of Perempuan untuk dapat memberikan pemahaman dan cara pencegahan kekerasan yang terjadi di ranah privat,” jelas Niharika Yadav.
Mengapa Kekerasan dalam Rumah Tangga Meningkat Selama Pandemi?
Sebagai informasi berdasarkan Catatan Tahunan tentang Kekerasan terhadap Perempuan tahun 2020 (Annual Record of Violence in 2020), dalam 12 tahun terakhir kekerasan terhadap perempuan telah meningkat sebesar 792 persen, yang berarti telah terjadi peningkatan sebesar hampir 8 kali lipat. Akhir-akhir ini, sejak terjadinya pandemi COVID-19, kasus-kasus kekerasan dalam rumah tangga terhadap perempuan telah meningkat secara signifikan dan telah menjadi perhatian publik.
Jane L. Pietra, Psikolog Klinis Dewasa Yayasan Pulih yang turut hadir sebagai pemateri menjelaskan jika bentuk kekerasan dalam rumah tangga ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu privat dan publik. Keduanya sama-sama mencakup kekerasan dalam bentuk fisik, psikis, seksual hingga penelantaran rumah tangga.
“Biasanya siklus kekerasan dalam rumah tangga ini dimulai dari periode tenang, atau tahap awal-awal menikah maupun bulan madu. Seiring berjalannya waktu ketegangan biasanya akan muncul dalam biduk rumah tangga. Apabila ketegangan ini tak bisa terselesaikan dan berlangsung dalam waktu lama, maka bisa memicu terjadi ledakan kekerasan. Stres, terganggunya jejaring perlindungan dan sosial, hilangnya pendapatan, dan menurunnya akses ke layanan publik, semuanya dapat memperburuk risiko kekerasan bagi perempuan, lebih-lebih saat pandemi seperti ini,” kata Jane.
Apabila mengalami kekerasan dalam rumah tangga, Jane pun menyarankan agar para perempuan untuk tidak diam. Ia juga menginformasikan beberapa layanan yang disediakan untuk membantu para perempuan yang menjadi korban kekerasan, seperti Komnas Perempuan (telepon 021 3903963), Pendampingan Hukum dan Psikososial Perempuan dan Anak (P2TP2A DKI Jakarta hotline 081317617622), hingga Konseling melalui Yayasan Pulih.
Advertisement
Waktunya Menjadi Perempuan yang Berdaya
Di sinilah pentingnya meningkatkan kesadaran, memberikan edukasi tentang penanganan dan pencegahan kekerasan, serta pemberdayaan perempuan. Citra Natasya sebagai Founder House of Perempuan (HOPE) menjelaskan agar berdaya perempuan harus menjadi lebih kuat, lebih percaya diri, terutama dalam mengontrol hidup secara mandiri dan mendapatkan hak yang semestinya dimiliki.
“Perempuan harus lebih mengapresiasi diri mereka sendiri, sadar akan potensi yang dimiliki, pentingnya status dan peran mereka dalam kehidupan sehari-hari dan juga masyarakat. Dengan cara ini, perempuan bisa lebih berdaya, mereka lebih punya kekuatan dalam menyuarakan haknya, agar tak mudah mengalami kekerasan dalam rumah tangga,” ungkap Citra.
Selain itu, Enny sebagai Presiden Direktur Mandiri AXA General Insurance menambahkan kasus kekerasan dalam rumah tangga yang kerap membuat perempuan menjadi korbannya tak lepas dari masalah ekonomi.
“Masalah ekonomi dalam rumah tangga biasanya menjadi faktor pemicu tertinggi terjadinya kekerasan pada perempuan. Bahkan, laporan Komnas Perempuan pada 2019, setidaknya selama 2018 ada 1.064 kasus kekerasan dalam rumah tangga yang menyebabkan perempuan sebagai korbannya akibat masalah ekonomi. Temuan ini juga menjelaskan, jika masalah ekonomi juga menjadi faktor pemicu terjadinya kasus perceraian di Indonesia,” ungkap Enny.
Lebih jauh menurut Enny, perempuan akan lebih berdaya, jika mampu mengatur perencanaan keuangan secara tepat. Hal ini karena ada banyak manfaat yang diperoleh dari financial planning. Mulai bisa menentukan financial goals yang lebih pasti, membantu mengelola pendapatan, hingga dapat dijadikan simpanan untuk situasi darurat. Apabila hal ini bisa dipenuhi dengan baik, terutama bagi perempuan untuk bisa lebih berdaya secara finansial, konflik dalam keluarga yang biasa terjadi karena faktor ekonomi pun bisa dihindari.
Sebagai penutup webinar, Niharika pun berharap program ‘Aman untuk Semua’ dari AXA Mandiri dan AXA ini bisa membantu lebih banyak perempuan yang menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga. “Melalui kerja sama dengan mitra kami pada program ini, kami bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang kekerasan dalam rumah tangga, mempromosikan dan mensosialisasikan fasilitas dan layanan pengaduan sehingga menjangkau mereka yang membutuhkan dan para korban dapat menerima bantuan dan dukungan yang tepat dari para pakar,” tutup Niharika.
Untuk mencari tahu informasi selengkapnya tentang program Aman untuk Semua dari AXA Mandiri dan AXA, langsung saja klik di sini.