Fimela.com, Jakarta Virus corona masih menyebar di seluruh dunia. Salah satu cara untuk menekan penyebarannya yakni dengan membatasi aktivitas sosial. Proses belaajar mengajar di sekolah menjadi salah satu aktivitas yang terdampak.
Seperti rilis yang diterbitkan oleh Grant Thornton, lebih dari 530.000 sekolah di Indonesia dihentikan sementara. Di sisi lain, kondisi ini mendorong percepatan kebutuhan teknologi informasi dan komunikasi sebagai sarana pendukung layanan pendidikan dan aktvitasa belajar di rumah.
Hingga kini, sekitar 68 juta siswa dari tinkat pra-sekolah hngga perguruan tinggi membutuhkan teknologi agar dapat mengikuti proses belajar mengajar sehari-hari.
Advertisement
Kondisi tersebut mendorong kehadiran teknologi dalam dunia pendidikan (EduTech) semakin merata di tanah air. Penggunaan EduTech yang meningkat, berbanding lurus dengan peranan teknologi semakin vital pada saat belum adanya titik terang kapan pandemi ini berakhir.
Melihat pergeseran budaya belajar yang berevolusi dengan cepat pada pembelajaran jarak jauh, Grant Thornton Indonesia menegaskan pentingnya peran orang tua pada proses belajar di rumah. Berikut 3 (tiga) peran tambahan yang penting diketahui orang tua saat memanfaatkan teknologi untuk pendidikan anak-anak mereka.
BACA JUGA
Advertisement
1. Siapkan waktu ekstra untuk mendampingi anak belajar
Dalam proses pembelajaran jarak jauh, orang tua akan menggantikan sosok guru. Kehaadirannya mampu meningkatkan semangat belajar anak dna membantu anak lebih mudah memahami materi yang belum dipahami.
2. Kenali teknologi
Kini, orang tua harus terbuka dan memahami teknologi. Hal ini agar anak-anak mampu memahami materi pembelajaran lebih baik dan nyaman. Melimpahnya pilihan startup EduTech sebagai tambahan opsi bagi anak untuk belajar lebih optimal juga tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua dalam memilih startup EduTech mana yang paling sesuai bagi anak mereka baik dari sisi fitur, harga maupun materi pendidikan yang ditawarkan.
3. Asah keterampilan bersama anak
Belajar di rumah secara daring memiliki implikasi hilangnya kegiatan tambahan yang biasanya didapatkan di sekolah secara fisik. Mulai dari kegiatan ekstra kurikuler, hingga kegiatan bermain dengan teman sebaya menjadi sulit untuk dilakukan. Di sini peran orang tua untuk merangsang kreatifitas anak menjadi sangat dibutuhkan untuk mencegah kebosanan pada anak saat di rumah saja. Orang tua bisa melakukan kegiatan tambahan yang kreatif dan positif di sela-sela belajar untuk mempertajam rasa ingin tahu dari anak.
Johanna Gani, Managing Partner Grant Thornton Indonesia memberikan pandangan“Melihat keputusan PSBB yang kembali diberlakukan minggu lalu sudah pasti membuat sekolah-sekolah akan ditutup lebih lama dan proses belajar jarak jauh mulai menjadi sebuah kenormalan baru. Teknologi selalu memiliki dua sisi, jika tidak digunakan dan dimonitor dengan bijak dapat memberikan dampak yang negatif dan menurunkan semangat menuntut ilmu karena tingginya distraksi saat anak belajar.”
“Untuk itulah diperlukan peran orang tua yang lebih besar lagi dalam mengimbangi kecepatan perkembangan teknologi dan memaksimalkannya untuk membantu kreatifitas dan efektifitas proses belajar bagi generasi penerus bangsa,sehingga mampu melewati masa sulit yang terjadi saat ini dengan tetap memiliki semangat belajar yang tinggi untuk berbagai ilmu yang bermanfaat.” tutup Johanna.
#ChangeMaker