Fimela.com, Jakarta Panic buying sempat dirasakan di awal pandemi Covid-19 menyerang pada bulan Maret 2020. Kala itu virus corona baru saja memulai perjalanan mematikan di seluruh negeri dan semua orang panik karena lockdown yang diberlakukan dan memutuskan untuk menyetok barang yang sangat diperlukan.
Salah satunya tisu toilet yang rama-ramai diborong dari supermarket sampai tak tersisa. Mungkin hal itu tak terjadi di Indonesia, namun di berbagai negara dunia lainnya, orang-orang membeli dalam jumlah banyak dan menimbunnya.
Advertisement
BACA JUGA
Melihat hal tersebut, seorang ahli terapi fisik Jonny Blue (33) menawarkan solusi sederhana namun brilian. Melansir dari rd.com, suatu hari ia menulis pada selembar karton "Bagikan Tisu Toiletmu" dengan huruf besar dan berkemah di sudut El Camino Real dan Encinitas Boulevard, California.
"Saya merasa terinspirasi untuk mengingatkan orang-orang. Jika kamu memiliki banyak sesuatu, berarti ada orang yang tidak memilikinya karena kamu mengambil semuanya. Jadi berbagi adalah hal yang baik untuk diingatkan," ujar Blue.
Advertisement
Orang-orang menginginkan rasa kebersamaan
Idenya berhasil dan mendapat respons positif, beberapa pengendara mobil membunyikan klakson untuk mendukungnya. Tak jarang ada pengemudi yang berhenti untuk memberikan gulungan tisu toilet. cadangan.
"Dan orang yang tidak mendapatkan tisu toilet di supermarket pun menghampiri saya. Dia sangat senang dan bertanya apa kamu ingin saya membayarnya? Tidak ambil saja," jawab Blue.
Blue juga ingat betul saat seorang pengemudi mobil bak terbuka jalan pelan di depannya. Lalu melemparkan gulungan tisu toilet yang menambah stoknya.
"Orang-orang menyukai ide ini. Mereka membunyikan klakson, tersenyum, tertawa, dan itulah yang dibutuhkan saat masa sulit seperti sekarang. Orang-orang menginginkan rasa kebersamaan," tutupnya.
Simak video berikut
#ChangeMaker