Fimela.com, Jakarta Bagi sebagian orang, atraksi badut jalanan merupakan sebuah hiburan yang mampu mengusir rasa suntuk dan kantuk ketika berada tengah perjalanan ke suatu tempat. Apalagi, biasanya badut jalanan akan muncul ketika lalu lintas cukup padat, seperti di Jalan Gatot Subroto.
Di antara badut-badut jalanan di sepanjang jalan tersebut, Rehan, bocah 9 tahun menyusuri lalu lintas yang kerap kali merayap itu sembari mencari rezeki. Setiap hari, Rehan harus bangun pagi-pagi sekali agar atraksinya dapat disaksikan para pekerja kantoran dan warga di sekitar jalan Gatoto Subroto.
Advertisement
BACA JUGA
Meski lelah, Rehan tetap bertahan berjalan di tengah terik matahari menggunakan kostum badut yang begitu berat dan panas. Tidak jarang Rehan harus beristirahat di pinggir jalan dan bahkan hingga tertidur di selasar. Baginya, keputusan menjadi badut jalanan didasari oleh motif ekonomi, agar dia bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Ibunya bekerja serabutan dan hanya mampu membayar uang sewa kontrakan. Sementara, Rehan sekeluarga masih kesulitan untuk mencari makan. Untuk itu, Rehan memutuskan bekerja menjadi badut jalanan.
Advertisement
Demi Nasi Bungkus
“Uangnya lumayan. Bisa buat beli nasi bungkus untuk dibawa pulang ke rumah,” tutur Rehan, dilansir dari Netshark.
Rehan menyewa baju badut yang dia kenakan. Meski lelah dan perut kerap kali terasa lapar, Rehan rela berangkat bekerja pagi sebelum matahari terbit. Pasalnya, bocah tangguh ini mengincar mobil-mobil yang terjebak macet. Selain itu, siasat ini dia pilih agar bisa selesai bekerja lebih cepat dan dapat bermain bola sore hari di dekat rumahnya.
Meski berat, Rehan mengaku senang dapat membantu memberikan uang tambahan kepada sang ibu, meski dia kerap kali merasa lelah karena harus berjalan sejauh 10 km dari rumahnya demi nasi bungkus. Video dan kisah Rehan ini kemudian diungguah di Instagram oleh pemilik akun bernama @rhmadii__/.
#ChangeMaker