Fimela.com, Jakarta Ada yang bilang uang bukan segalanya. Hanya saja uang tetaplah kita butuhkan dalam kehidupan. Mengatur keuangan, membuat rencana keuangan untuk jangka waktu tertentu, mewujudkan impian melalui perencanaan finansial yang baik, rencana investasi dan membeli rumah, hingga pengalaman terkait memberi utang atau berutang pasti pernah kita alami. Banyak aspek dalam kehidupan kita yang sangat erat kaitannya dengan uang. Nah, dalam Lomba Share Your Stories September 2020: Aku dan Uang ini Sahabat Fimela semua bisa berbagi tulisan terkait pengalaman, cerita pribadi, kisah, atau sudut pandang terkait uang. Seperti tulisan berikut ini.
BACA JUGA
Advertisement
***
Oleh: Sutianingsih
Pandemi covid-19 yang belum berakhir baik di Indonesia maupun dunia memberikan duka yang mendalam bagi siapa pun yang sedang mengalaminya. Pandemi yang menguras energi baik secara fisik maupun mental tanpa mengenal kasta dan jabatan menyerang perlahan, menyisakan kengerian tanpa mengenal ampun.
Pandemi covid-19 menggoncang semua lapisan, dengan berbagai pertahanan dan rencana setidaknya untuk menekan angka kematian yang tiada tertahan. Harapan demi harapan terlontar dari jiwa-jiwa yang menginginkan musibah ini berhenti dan begitupun diriku. Jika memang diberi kesempatan untuk memiliki dan bisa mengendalikan waktu, kuputar kembali pada masa yang tidak pernah mengenal dan mengetahui wabah mengerikan ini.
Rencana, tinggal rencana yang belum bisa terlaksana. Pandemi yang belum berakhir dan semakin parah yang ditandai dengan adanya peningkatan secara signifikan dari pasien-pasien yang terkena virus ini semakin membuat hidup enggan mati tak mau. Banyak sekali harapan dan rencana yang harus tertunda sampai-sampai tidak bisa terlaksana. New normal dengan berbagai macam protokol kesehatan harus dipatuhi untuk menghalau si tak kasat mata yang bisa menyerang kapan saja.
Tentu kesehatan saat ini yang menjadi fokus pemerintah dibandingkan dengan pemulihan ekonomi khususnya di negara tercinta Indonesia. Setelah membaca sebuah artikel, aku setuju dengan pernyataan yang menekankan bahwa kesehatan lebih penting dibandingkan aspek yang lainnya. Namun jangan sampai hanya fokus pada satu hal itu saja tanpa adanya upaya untuk mendukung setidaknya bisa memulihkan ekonomi secara bertahap.
Ekonomi yang sedang tidak baik-baik saja saat ini khususnya di Indonesia, membuat masyarakat banyak kehilangan sumber pendapatan akibat PHK yang dilakukan oleh perusahaan akibat pandemi covid-19. Angka kemiskinan bertambah, kemampuan jual-beli semakin menurun dan semua menjadi serba susah dan harus mengirit uang yang ada untuk bertahan hidup. Berbagai macam bantuan dari pemerintah baik berupa sembako maupun uang tunai sudah dijalankan untuk meningkatkan daya beli masyarakat. Namun pertanyaannya sampai kapan bisa bertahan? Apakah benar-benar mampu membantu masyarakat yang kesusahan dalam jangka waktu yang lama?
Advertisement
Berjuang di Tengah Situasi Sulit
Pada akhirnya kita harus bisa berjuang sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidup yang mana tidak lain dan tidak bukan uang sebagai alat transaksinya. Uang memang menjadi hal yang sangat krusial saat ini, bagi yang kehilangan pekerjaan harus memutar otak bagaimana bisa bertahan dengan uang sisa tabungan yang disimpan rapat untuk rencana yang akan datang. Bagi yang masih bekerja masih merasa was-was seakan bisa kehilangan kapan saja pekerjaan mereka tanpa tahu kapan bisa mendapatkan kembali pekerjaan serupa apalagi bagi pekerja yang masih dalam status kontrak. Sama-sama dalam kondisi sulit dan tak menentu dengan apa yang sedang kita hadapi saat ini.
Memiliki simpanan dan tabungan masih aku anggap sebuah anugerah dan jalan yang terang untuk tetap melanjutkan hidup kedepan. Menyandang status anak rantau di kota metropolitan, sekaligus sebagai pekerja kontrak dan mahasiswa tingkat akhir yang haus akan namanya pemasukan untuk menekan pengeluaran yang semakin melebar.
Uang menjadi salah satu fokus utama yang terpikir setiap saat untuk selalu menghemat, setidaknya bisa bertahan bulan depan saja merasa bersyukur. Bisa kehilangan pekerjaan kapan saja, tanpa semesta mengerti akan keadaan kita yang sebenarnya, hidup akan tetap berjalan, hari akan tetap berganti, dan siang malam akan terus berputar. Berbagai macam cara aku lakukan untuk tidak kehilangan pekerjaan dan bisa menjalankan kuliah semester terakhir dengan pendapatan seadanya.
Mengeluh bukan lagi hal yang bisa aku lakukan pada kondisi saat ini, mengelola dan mengatur keuangan seminim dan semaksimal mungkin menjadi salah satu fokus yang harus aku lakukan akan kestabilan hidup tetap terjaga. Don’t panic because you are a smart money planner. Kalimat yang sering aku ucapkan untuk setidaknya memberikan semangat menjalani hari dengan berbagai macam perencanaan keuangan dari seorang anak kosan.
Mengelola Uang
Sebenarnya, aku hanya seorang pemula yang mencoba resep baru dan bisa dibilang resep gabungan dari pengetahuan minim dan contoh yang sering orang tua terapkan tentang bagaimana bersahabat dengan uang minim dan bisa bertahan dalam keadaan yang terhimpit. Aku selalu terbayang dengan kalimat dahulukan kebutuhan dibandingkan dengan keinginan.
Berkat keinginan dan disiplin keras semenjak kecil, serta bimbingan orang tua yang tidak secara langsung, aku mampu mengelola setidaknya untuk bertahan dengan kemampuan diriku sendiri pada masa pandemi ini terbukti tanpa harus menunggak uang kuliah dan bisa membayar lunas walaupun pendapatan yang terbatas.
Aku menerapkan disiplin pengeluaran untuk kebutuhan yang harus dibayarkan terlebih dahulu seperti pembayaran bulanan contohnya pembayaran uang kosan, pembayaran cicilan laptop dan membeli makanan pokok sehari-hari diluar uang makanan untuk jajan. Sebaiknya bisa dibiasakan untuk membuat to do list mingguan atau bulanan untuk mengukur pendapatan dan pengeluaran agar lebih rinci dan terencana.
Kemudian sisikan untuk menabung semampu kita setidaknya ada yang masuk ke list tabungan dari pendapatan yang kita dapat dalam sebulan. Bukan hanya sebagai penolong pada saat urgent namun dana ini bisa kita gunakan untuk mendisiplinkan diri dan menjadi perencana ulung terkait keuangan, kemudian untuk uang sisa bisa kita manfaatkan untuk membeli kebutuhan pendukung seperti paket, atau membeli kebutuhan lainnya seperti baju baru, sepatu atau tas yang sesuai dengan kemampuan kita.
Perencanaan sederhana dengan disiplin dan terbiasa akan menjadikan segala hal menjadi lebih mudah dan kita sendiri yang mengendalikan keadaan bukan keadaan yang mengendalikan kita. Memang memiliki sebuah kedewasaan pada saat ini menjadi hal yang penting, selain bisa dewasa dalam bersikap, dewasa dalam hal pengendalian keuangan pun menjadi salah satu hal yang penting sehingga kita bisa mampu mengukur seberapa besar kita merencanakan suatu hal dengan mapan.
Bagiku, banyak hal yang aku pelajari dengan adanya musibah yang sedang terjadi saat ini, menguras emosi, perasaan dan mental sudah pasti namun di balik itu semua aku belajar akan kedewasaan menerima keadaan, lebih bersabar dan mengerti bahwa apa pun bisa terjadi tanpa kita tahu kapan akan berakhir, tapi satu hal yang pasti dibalik ini semua ada cerita yang bisa kita rangkai dan makna yang bisa kita petik seperti halnya susah mencari sumber pendapatan bukan berarti susah mengendalikan sebuah keinginan.Â
#ChangeMaker