Fimela.com, Jakarta Hampir setahun pandemi Corona melanda dunia. Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) bahkan kini sudah dua kali diberlakukan di Ibu Kota. Pandemi yang memaksa semua orang berdiam diri di rumah demi memutus rantai penyebaran virus tentu membuat ribuan bisnis mengalami banyak kendala. Terutama, bisnis-bisnis yang bergerak di dunia hiburan. Banyak dari mereka harus memutar otak dan menjadi kreatif untuk tetap bertahan. Salah satunya, wedding singer Expressia Music Entertainment, Fairisqian.
Perempuan yang sudah bergabung dengan Expressia Music Entertainment sejak 2015 ini mulai terinspirasi dengan keadaan work from home, saat PSBB pertama kali diberlakukan di Jakarta. Saat itu, PSBB membuat begitu banyak pernikahan di Indonesia diundur entah hingga kapan, bahkan tidak sedikit yang dibatalkan. Fay, begitu dia akrab disapa, terakhir kali bernyanyi pada Maret 2020, sebelum PSBB pertama diberlakukan.
Advertisement
BACA JUGA
"Saat itu, sempat stres juga, dalam artian tidak bisa kemana-mana. Sedangkan gue orangnya aktif banget. Alhasil, yang bisa gue kerjakan ya, WFH," cerita Fay ketika ditemui tim Fimela pada Senin (14/9/20), sore.
Selama menjalani hari-hari WFH, Fay melihat begitu banyak orang yang dirumahkan maupun bekerja di rumah merasa bosan karena kegiatan berkurang. Meski ada ojol, tetapi ada begitu banyak peraturan yang harus ditaati. Dia kemudian terinspirasi dengan seorang teman dekat yang sangat suka ngemil.
"Ada satu camilan yang menarik, buat gue. Saat itu, gue rasain, tes. Enak! Kenapa nggak gue obyekin?" katanya saat ditemui di sebuah kafe, di kawasan Depok, Jawa Barat.
Setelah melakukan berbagai percobaan dan mencari produsen yang tepat, Fay kemudian memutuskan untuk mencetak sebuah produk camilan, Nude's Snack. Nama ini dia ambil dari nama kedua sahabatnya tersebut; Nuna dan Dede. Fay kemudian memutuskan untuk berinvestasi dalam usaha ini dan menjalankan bisnis dari nol, hingga akhirnya memiliki 4 reseller hanya dalam waktu sekitar 5 bulan menjalani usaha camilan tersebut.
Advertisement
Pasok 30 kg Camilan dalam Seminggu
Meski WFH dan pandemi Corona mendorong begitu banyak orang memulai usaha makanan berat, namun ternyata usaha camilan mendapatkan celah yang begitu besar. Tidak tanggung-tangguang, Fay dan kedua sahabatnya ini sempat memasok 30 kg camilan dalam seminggu!
"Selama PSBB pertama, kami sempat memasok 30 kg dalam seminggu. Sehari, kami provide 100 pc selama lockdown pertama," jelas Fay.
Kesuksesan tersebut mereka raih dengan cara bertahap. Pada awalnya, Fay hanya sempat memasok 3 kg camilan saja. Namun, jumlah pasokan meningkat di minggu selanjutnya menjadi 5 kg. Minggu selanjutnya meningkat lagi menjadi 8 kg, dan kemudian 11 kg dalam minggu keempat.
Menggunakan sistem konsinyasi, Fay memasok ke banyak warung, kafe, dan bahkan berjualan dari mulut ke mulut, dengan memanfaatkan tools gratis yang dia punya, yaitu Instagram pribadinya.
Usaha camilan Nude's Snack ini ternyata menjadi tiang yang lumayan kokoh bagi Fay untuk bersandar selama wedding dan acara-acara hiburan terpaksa dihentikan. Padahal Fay sudah memiliki jadwal hingga akhir 2020. Tentu saja, pandemi dan PSBB ini sempat menjadi penghambat bagi karier dan pendapatan Fay.
"Mengkalkulasi pendapatan gue berdasarkan titik, kalau misalnya di PSBB kemarin, ya lumayan. Sekitar 70%, sisa 30%. Sampai kemarin ada beberapa venue yang dibatalkan. Jadi, buat gue PSBB bikin lost banyak. Tapi, untuk PSBB jilid II sekarang ini, gue belum tahu. Kita nggak tahu PSBB ini akan berlangsung berapa lama, sementara jadwal gue sudah sampai akhir 2020," terang Fay.
Kirim Produk hingga Keluar Pulau Jawa
Nude's Snack ini ternyata tidak hanya dikenal di Jabodetabek saja. Bahkan, Fay pernah mengirim produk hingga ke NTT dan Medan, Sumatera Utara, dan Bali.
Nude's Snack memiliki berbagai jenis camilan kekinian seperti Keripik Kaca atau Beling dan juga bakso goreng yang disenangi berbagai kalangan. Kini, menurut Fay, ada 4 varian seperti Original, Cabe Ijo, Ekstra Pedas, dan juga Basreng.
Berbeda dengan camilan kekinian lainnya, Nude's Snack tidak menggunakan bumbu bubuk, melainkan bumbu cabai asli yang dihaluskan. Harganya pun sangat bersahabat. Untuk Basreng Bumbu Basah, harganya hanya Rp5.000 untuk ukuran 50 gr, dan Rp13.000 untuk ukuran 150 gr. Sementara, Keripik Kaca atau Beling memiliki ukuran besar 250 gr yang dibanderol dengan harga Rp22.000.
Meski begitu banyak saingan, Fay mengaku menjalankan usaha ini tidak begitu sulit. Dia berpegang pada prinsip mencari peluang yang menjawab kebutuhan orang-orang di sekitarnya.
"Orang selama lockdown memang butuh makanan berat. Terus mereka kan, sudah banyak yang jualan makanan berat, kenapa gue nggak jualan makanan ringan? Jadi, gue harus tahu bagaimana mencari celah di tengah maraknya bisnis makanan di masa pandemi ini," jelas Fay.
Meski tidak memiliki basic bisnis atau berjualan, Fay tetap percaya diri menjalankan bisnis ini bersama kedua sahabatnya, dengan memanfaatkan tools yang sudah ada. Dia juga banyak belajar dari para influencer yang dia amati di Instagram, tentang bagaimana mengoptimasi bisnis di tengah pandemi.
"Buat yang ingin memulai bisnis saat PSBB Jilid II berlangsung, jangan takut. Kalau nggak mulai, kamu nggak akan tahu. Start aja dulu!" pungkas Fairisqian.
#ChangeMaker
Advertisement