Sukses

Lifestyle

Bedasarkan Penelitian, Belum Ada Bukti Kasus Penularan Virus Corona Melalui Makanan

Fimela.com, Jakarta Masa pandemi membuat sebagian orang khawatir dengan penyebaran virus ini. Penyebaran virus ini dapat dibilang begitu cepat, baik melalui udara atau juga benda yang terkontaminasi dengan cairan dari seseorang yang positif corona. Tetapi baru-baru ini sebuah penelitian menemukan bahwa jejak COVID-19 tredeteksi dan dapat menular melalui makanan.

Melansir dari foxnews.com (14/9), Sementara Pusat Pengendalian dan Pencegahan dan Administrasi Makanan dan Obat-obatan mengatakan tidak ada bukti tertular virus corona dari makanan atau kemasannya, sebuah studi baru menunjukkan salmon berpotensi membawa jejak COVID-19.

Sebuah studi baru dari penelitian China menunjukkan bahwa jejak COVID-19 pada salmon terdeteksi dan dapat menular selama lebih dari seminggu. Ilmuwan dari Universitas Pertanian China Selamatan dan Akademi Ilmu Pertanian Guangdong di Guangzhou mengumpulkan sampel virus dari salmon dan mencatat bahwa salmon dapat bertahan hingga 8 hari pada suhu 39 derajat Fahrenheit. Laporan yang dirilis minggu lalu itu masih menunggu tinjauan dan publikasi.

Ikan yang terkontaminasi SARS-Cov-2 dari satu negara dapat dengan mudah diangkat ke negara lain dalam waktu satu minggu, sehingga menjadi salah satu sumber penularan internasional, tutur peneliti. Temuan ini bertentangan saran badan kesehatan terkait penularan COVID-19 yang ditularkan melalui makanan. CDC mengatakan pada Agustus lalu di situs websitenya yang mengatakan bahwa ini saat ini belum ada bukti yang menunjukkan bahwa tidak ada kasus tertularnya pasien dari makanan atau mengonsumsi makanan.

Tak Ditemukan Kasus Penularan Melalui Makanan

Badan perlindungan kesehatan, menyarankan untuk mencuci tangan dengan sabun dan air setidaknya selama 20 detik setelah menerima paket makanan atau menyiapkan dan mengonsumsi makanan. CDC juga melaporkan bahwa cara paling umum untuk menyebarkan COVID-19 adalah kontak dari orang ke orang, termasuk dari tetesan cairan melalui udara setelah seseorang batuk atau bersin.

FDA juga mengatakan bahwa virus corona tidak dapat hidup pada kemasan makanan impor dan tergatung pada permukaannya, hanya dapat bertahan dalam waktu yang cukup singkat antara beberapa jam hingga beberapa hari.

Namun, berkaitan dengan makanan, virus dapat disebarkan melalui penjual makanan yang terinfeksi virus tersebut serta tida menjaga kebersihan seperti mencuci tangan dengan benar setelah menggunakan kamar mandi, menurut Pusat Sumber Daya Coronavirus Harvard Medical School.

Cek Video di Bawah Ini

#Changemaker

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading