Sukses

Lifestyle

Lika-Liku Takdir Menyelamatkan Nyawa 3 Perempuan Ini dari Serangan 9 September

Fimela.com, Jakarta Serangan 11 September 2001 di New York City menghilangkan nyawa hampir dari 3.000 orang. Dan para perempuan ini menjadi kandidat kuat korban jiwa jika bukan karena perubahan nasib yang membuat mereka keluar dari Menara Kembar World Trade Center di Manhattan pada Selasa pagi itu.

Berikut beberapa kisah mereka yang selamat dari serangan 9/11 yang sudah berlangsung 19 tahun tersebut melansir dari rd.com.

 

Cerita pertama dimulai dari kegigihan sang ibu dari Holy Winter yang menyelamatkan hidupnya. Pada tanggal tersebut, Holly merencanakan reuni dengan kedua teman kuliahnya yang tinggal di Chicago dan New York City. 

Mereka sepakat untuk sarapan di kantor salah seorang temannya tepat pada 11 September di One World Trade Center. Setelah itu, ia pun memberi tahu sang ibu yang tinggal di New York bagian utara jika akan terbang ke kota pada malam sebelumnya untuk sarapan jam 8 pagi di WTC.

Sang ibu bersikeras untuk datang ke WTC dan bertemu Holly, namun Holly meminta untuk membatalkannya. Mengingat jika sang ibu sudah pensiun dan bisa membuat janji di hari lainnya karena lebih fleksibel, namun sang ibu memaksa.

Akhirnya Holly membatalkan perjalanannya dan kedua temannya tetap pada rencana mereka untuk sarapan bersama. "Teman Chicago saya memutuskan untuk melanjutkan perjalanan. Mereka pun sempat menelepon saya dan mengobrol sebentar. Dan tak lama, saya kehilangan keduanya."

 

 

 

Liburan Langka Penyelamat Nyawa

Brenda Christensen, warga California Selatan tidak pernah melewatkan tur media tahunannya di Menara Kembar di Manhattan yang berhubungan dengan bisnis PR-nya. Kecuali pada September 2001, ia memutuskan untuk perli berlibur kala itu. 

"Setiap tahun saya berada di NYC tepatnya Menara Kembar untuk bertemu dengan rekan jurnalis dan klien. Namun tahun itu saya memutuskan pergi berlibur ke Jamaika untuk bertemu saudara iparnya," ujarnya.

Lantas seperti tersambar petir, ia mendengar berita mengerikan karena kolega dan stafnya berada di dekat menara di Lower Manhattan. Namun setelah mendapat informasi, mereka selamat, namun tidak dengan anggota tur media lainnya.

 

Patah Hati Selamatkan Nyawanya

CEO dan Presiden Crystal Clear Communication Crystal Brown-Tatum mengatakan jika keputusannya untuk mengakhiri hubungan telah menyelamatkan hidupnya. Pada 2001, dia bertunangan dan berencana pindah ke New York City pada bulan Juni.

Ia juga mendapat tawaran pekerjaan dari Morgan Stanley Dean Witter untuk bekerja di Menara Kembar 2. Sayangnya ada satu dan lain hal yang membuatnya membatalkan pernikahan termasuk kepindahannya ke NYC. 

Dan saat serangan 9/11 terjadi, "Saya mati rasa karena seharusnya bekerja di WTC 2 pada Selasa itu. Itu adalah lika-liku takdir yang awalnya merusak pertunanganku tapi jadi penyelamat hidupku," ujarnya.

Simak video berikut ini

#ChangeMaker 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading