Fimela.com, Jakarta Seperti anak-anak di usia 6 tahun lainnya, Kaedyn Loud terlihat sangat normal dan suka bermain dengan teman-temannya. Namun, pandemi Corona yang sudah menghantam dunia, termasuk Amerika Serikat, membuat kehidupan bocah ini semakin sulit. Terlebih ketika Kaedun mengidap sebuah penyakit langka, cystinosis.
Dilansir dari Walb.com, penyakit ini sangat langka dan hanya dimiliki 500 orang di Amerika. Selain langka, penyakit ini juga sangat berbahaya. Jika tidak ditengani dengan baik, pasien yang mengidap penyakit ini akan mengalami gagal ginjal, kebutaan, dan bahkan kematian.
Advertisement
BACA JUGA
"Dia selalu dalam pengawasan medis. Dia juga menelan 10 jenis obat berbeda setiap harinya. Juga terdapat g-tube. Beradaptasi di tengah pandemi Corona ini mudah bagi orang lain, tetapi tidak bagi Kaedun," kata sang ibu, Howard, kepada media tersebut.
Bagi Kaedyn, Howard bukan hanya sekadar ibu yang merawat anak kecilnya di rumah. Howard juga merupakan caregiver sekaligus suster baginya.
Advertisement
Sulitnya Beradaptasi di Tengah Pandemi
Kaedyn pertama kali didiagnosa dengan penyakit langka ini ketika dia masih berusia 15 bulan. Meski kini begit banyak obat yang harus diminum, Kaedyn sudah membaik dan dapat hidup seperti anak-anak lainnya. Namun, dengan kondisi Kaedun dengan imunitas sebaik anak-anak sehat lainnya, Howard tentu khawatir akan kesehatan dan keselamatan putrinya tersebut.
Meski sangat rindu dengan teman-teman dan momen bermain di luar rumah, Kaedyn tetap tidak boleh keluar rumah selama pandemi ini berlangsung. Pasalnya, flu dan COVID-19 akan sangat berbahaya bagi kondisi Kaedyn.
"Saya pikir lebih baik untuk memaksanya tetap berada di rumah daripada dia terkena flu atau bakteri dan penyakit lain yang bakal menyebabkan kerusakan fatal pada tubuhnya," jelas Howard.
Tidak mudah menjadi caregiver, ibu, sekaligus suster. Ditambah lagi, Howard kini harus menjadi guru pendamping karena Kaedun harus bersekolah dari rumah selama pandemi melanda.
#ChangeMaker