Fimela.com, Jakarta Cinta memang buta dan setiap orang pasti tak akan tahu dengan siapa ia akan jatuh cinta dan memutuskan menikah. Itu juga yang dialami perempuan berikut yang menceritakan bagaimana menikahi pria yang berusia 25 tahun lebih tua darinya justru membuatnya menjadi pribadi yang berbeda.
Diceritakan oleh Jennifer Leckstrom dalam Yourtango, pernikahan yang ia jalani sudah berlangsung selama enam tahun hingga tahun ini.
Advertisement
BACA JUGA
Perbedaan usia mungkin mempengaruhi selera kami dalam hal musik tapi sama sekali tidak mempengaruhi cara kami dalam berargumen, menetapkan tujuan hidup, menunjukkan kekaguman kepada satu sama lain dan mengubah cinta kami.
Pernikahan adalah hubungan yang memang seharusnya dibangun di atas cinta, dan saya tidak pernah membayangkan bisa berbagi hidup saya yang berusia 28 tahun dengan siapa pun selain suami saya yang berusia 53 tahun.
Ketika menjalani hubungan cinta dengan perbedaan usia sebesar ini, ada lima hal yang saya pelajari sehingga membuat saya menjadi orang yang lebih baik:
Advertisement
1. Lebih banyak mendengarkan
Suami saya, Tom, telah bertahun-tahun menjalani kehidupan penuh kegilaan sebelum bertemu dengan saya. Mulai dari rumahnya terbakar saat usia 8 tahun, main band, kematian tragis anaknya yang berusia 4 tahun karena kebakaran dan lain sebagainya. Jadi saya telah dilatih untuk bisa menjadi pendengar yang baik selama mengenalnya. Mengetahui sisi hidupnya yang positif dan negatif membantu saya dalam membuat keputusan.
2. Berpikiran lebih terbuka
Hubungan pernikahan seperti saya memang bisa dibilang 'berbeda' dan ini membuat saya pada akhirnya mampu menjadi orang yang open-minded. Tom dan saya bertemu pertama kali saat saya berusia 18 tahun. Saya tak ingin teman-teman saya menganggap saya menjijikkan karena kencan dengan pria yang lebih tua dari orangtua mereka atau ada anggapan buruk lainnya. Karena saya tahu digosipkan jelek itu tak menyenangkan, saya berusaha memperlakukan orang lain dengan baik agar orang memperlakukan saya dengan baik.
3. Dia dewasa dan tahu apa yang dia lakukan
Dimulai dari basa-basi, ngobrol tentang ini dan itu perlahan hubungan kami berkembang menjadi lebih serius. Tidak seperti kencan dengan pria muda yang segalanya hanya tentang ambisi dan egonya sendiri, Tom tahu apa yang dia lakukan dan menjadi panutan. Mungkin seperti kalimat 'semakin tua semakin banyak isinya', saya melihat itu darinya.
4. Dia mengajarkan saya untuk menghargai waktu
Meski perbedaan usia kami terpaut jauh, Tom dan saya sama-sama belajar bahwa perbedaan itu justru membawa kami lebih dekat. Ia mengingatkan saya untuk selalu menghargai apa pun yang terjadi setiap hari karena waktu berjalan dengan cepat dan bisa jadi kami telat mensyukuri sesuatu karena menganggap segalanya terlalu wajar terjadi.
5. Saya belajar mengikuti kata hati saya
Perbedaan usia yang besar bisa jadi menggoyahkan saya jika saya terlalu dikendalikan oleh logika dan apa kata orang lain. Pada akhirnya saya mengikuti kata hati saya untuk mendapatkan yang terbaik, dan saya tidak menyesal akan hal itu. Ia mengingatkan saya untuk mengejar apa pun yang saya inginkan, ia memahami bahwa setiap orang perlu menyalakan kebahagiaan hidupnya masing-masing.
Jadi, meskipun pernikahan ini dipandang sebelah mata oleh banyak orang, Jennifer tak getar dan bersyukur bisa menemukan suami yang tepat dalam hidupnya.
#ChangeMaker with FIMELA