Fimela.com, Jakarta Keluarga Fusco tak akan bisa melupakan tragedi yang menimpa mereka selama pandemi virus corona ini. Sudah lima kerabat mereka yang meninggal dunia karena COVID-19. Keluarga yang tinggal di New Jersey ini telah kehilangan ibu, tiga saudara, dan seorang bibi karena terkena virus tersebut.
Melansir laman boston.com (30/07/2020), Joe Fusco (49 tahun) berat badannya turun sebanyak 25 kg dan menghabiskan waktu 30 hari menggunakan ventilator. Saudarinya, Maria Reid (44 tahun) masih ingat jelas halusinasi parah yang dialaminya sekitar 20 hari dalam keadaan tidak sadarkan diri. Belum lagi ketika ia mendapati kabar putrinya yang berusia 10 tahun meninggal dunia.
Advertisement
BACA JUGA
"Ini belum berakhir," ungkap Joe Fusco saat membahas pandemi COVID-19. "Ini belum berakhir sedikit pun. Aku ingin membantu seseorang. Aku tak ingin orang lain merasakan kehilangan lima anggota keluarga," paparnya.
Setiap hari Kamis, Elizabeth Fusco, anak paling bungsu dari 11 bersaudara mendonasikan plasma darah yang kaya antibodi yang digunakan untuk merawat pasien COVID-19 untuk mencari tahu apakah plasma tersebut bisa bantu meningkatkan respons kekebalan tubuh pasien. "Kami tahu gelombang baru yang akan segera datang. Ini tak bisa dihindari. Aku hanya fokus pada yang bisa kulakukan untuk membantu dunia ini," katanya.
Selain lima anggota keluarga yang meninggal karena COVID-19, sejumlah anggota keluarga yang lain juga terpapar virus ini. Ada kerabat perokok berat yang malah tidak menunjukkan gejala. Dua orang paman yang punya masalah kesehatan bisa kembali pulih dalam satu minggu. Joe Fusco mengutarakan beberapa kerabat yang terpapar virus corona tak memiliki penyakit kronis.
Advertisement
Penting untuk Melakukan Tindak Pencegahan
Joe Fusco mengutarakan ia sangat kesal dengan sikap orang-orang yang tetap berkerumum di pantai atau di luar bar tanpa mengenakan masker. "Orang-orang bodoh ini ada di luar sana dan tidak melakukan tindak pencegahan. Tidak memakai masker. Dan tidak melakukan hal yang seharusnya dilakukan. Mereka sudah gila," ungkapnya. Sangatlah penting bagi kita semua untuk tetap menjaga diri dan melakukan tindak pencegahan. Jangan sampai lengah atau meremehkan ancaman pandemi ini.
Dokter mengatakan pasien yang sembuh dari COVID-19 perlu membangun kembali kekuatan otot mereka. Beberapa pasien mungkin akan mengalami masalah pada saluran pernapasan, jantung, dan ginjal. Bahkan bisa berisiko tinggi mengalami penyumbatan darah dan stroke. Beberapa pasien yang mengalami delirium saat menggunakan ventilator bisa berisiko tinggi mengalami depresi.
Sama-sama kita tetap menjaga diri dan melindungi diri dengan baik, ya. Selama pandemi masih belum benar-benar berakhir, jangan sampai kita lengah dan malah membahayakan diri sendiri serta orang-orang tercinta kita.
#ChangeMaker