Fimela.com, Jakarta Pandemi corona hingga saat ini belum juga berakhir, bahkan terjadi peningkatan jumlah kasus penyebaran virus corona di hampir seluruh negara di dunia. Virus yang dapat menular melalui udara ini cukup berbahaya yang dapat menyebabkan kematian. Bahkan semua negara berlomba-lomba melakukan penelitian dan melakukan uji coba vaksin. Hal ini membuat khawatir bagi sebagian besar masyarakat.
Pandemi ini juga mengharuskan sebagian besar orang melakukan isolasi mandiri. Bahkan sebagian perusahaan membuat kebijakan untuk mempekerjakan sebagian besar karyawan di rumah. Work From Home atau bekerja dari rumah dapat dilakukan untuk mengurangi aktivitas banyak orang di kantor. Tetapi sebagian besar dari mereka mungkin akan mengalami stres akibat terlalu lama bekerja di rumah. Seperti berita baru-baru ini, sebuah survei di Amerikan membuktikan sebagian besar warganya yang melakukan pekerjaan dari rumah, merasa stres akibat pandemi ini.
Advertisement
BACA JUGA
Melansir dari foxnew.com (8/9), berdasarkan 65% orang Amerika yang bekerja dari rumah selama pandemi virus corona merasa bekerja lebih lama daripada sebelumnya. Survei tersebut menanyakan sebanyak 2.000 orang Amerika yang bekerja dari rumah tentang perubahan dalam rutinitas mereka dan bagaimana mereka bertahan selama wabah COVID-19. Hampir 7 dari 10 responden mengatakan bahwa mereka telah berjuang untuk menjaga keseimbangan kehidupan kerja yang sehat saat mereka bekerja dari rumah dalam isolasi.
Advertisement
Alami Stres Selama Bekerja dari Rumah
Dilakukan oleh OnePoll atas nama CBDistillery, survey tersebut menemukan bahwa 56% respon lebih stres tentang pekerjaan daripada sebelumnya. Peningkatan stres ini tidak mengherankan, karena 62% responden merasakan tekanan dari perusahaan mereka untuk bekerja melebihi apa yang diminta dari mereka saat mereke bekerja dari rumah.
Selain itu, 67% responden juga mengatakan perusahaan mereka telah memaksa mereka untuk selalu tersedia setiap saat sejak periode bekerja dari rumah dimulai. Faktanya, responden mengungkapkan bahwa mereka cenderung bekerja di atas jam normal seridaknya tiga kali dalam seminggu dan menyediakan enam jam untuk istirahat setiap minggu.
Banyak responden melakukan bekerja hingga pukul 22.00 hingga 02.00 dini hari. Selain jam kerja yang lebih panjang, 63% dari mereka yang disurvei mengatakan bahwa mereka merasa perusahaan mereka enggan mengambil cuti sementara semua orang bekerja dari rumah. Dengan tambahan pemicu stres ini, tidak mengherankan jika 59% responden merasa jika mereka tidak bekerja lembur dan bekerja lebih keras, pekerjaan mereka mungkin dalam bahaya.
Faktanya, responden mengatakan mereka mengkhawatirkan keamanan kerja rata-rata tiga kali saat bekerja dari rumah selama pandemi COVID-19. Survei tersebut juga menanyakan kepada responden bagaimana mereka mengatasi semua stres antara pekerjaan, keluarga, dan pandemi ini. Lebih dari setengah responden menyalakan TV untuk melakukan dekompresi di penghujung hari yang melelahkan. Selain menonton TV mereka juga melakukan meditasi atau juga memasak.
Cek Video di Bawah Ini
#Changemaker